10.240 Penghuni Rusun di Surabaya Tes Swab, 50 Orang Positif COVID-19

Surabaya, IDN Times - Pemerintah Kota Surabaya sudah menuntaskan tes swab kepada seluruh penghuni 18 rumah susun di Kota Surabaya. Hasilnya, 50 orang dari seluruh spesimen dinyatakan positif COVID-19.
1. 50 penghuni rusun di Surabaya positif COVID-19
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan bahwa dalam waktu lebih dari sepekan tes swab massal, sudah 10.240 penghuni rumah susun di Kota Surabaya yang dites swab. Hasilnya, 50 orang positif COVID-19.
"Ada 50 orang yang positif COVID-19 dari hasil tes swab massal. Mereka tergolong orang tanpa gejala," ujar Feny, sapaan Febria, Rabu (2/6/2021).
Baca Juga: Penghuni Rusun Tolak Swab Massal, Pemkot Gunakan Tanda Tinta di Jari
2. Kebanyakan karena ke luar kota saat libur lebaran
Dari 50 orang tersebut, Feny menyimpulkan bahwa mereka terpapar COVID-19 dari perjalanan ke luar kota. Mereka sempat mudik atau melancong ke luar kota selama masa libur lebaran.
"Mereka rata-rata dari luar kota. Mereka mengatakan baru datang mudik, kurang lebih 4-5 hari (pasca lebaran) mereka sudah sampai ke Surabaya. Jadi kita swab pada saat hari kelima mereka datang," tuturnya.
3. Penghuni yang positif tergolong OTG
Untungnya, dari seluruh penghuni yang positif COVID-19 tidak bergejala sehingga mereka cukup diisolasi. Saat ini, mereka dirawat di Hotel Asrama Haji Surabaya. Beberapa di antaranya sudah negatif COVID-19.
"Semua (penghuni positif) sudah isolasi mandiri di Hotel Asrama Haji. Tetapi banyak yang sudah pulang (sembuh) pada saat ini. Rata-rata usia produktif dan mereka tanpa gejala," ungkapnya.
4. Penghuni yang positif COVID-19 tak ikut dalam vaksinasi
Feny melanjutkan, 50 orang itu pun belum bisa dimasukkan dalam penerima vaksinasi COVID-19 di tahap tiga yang akan dimulai pada 5 Juni ini. Penyintas COVID-19 perlu menunggu 3 bulan setelah sembuh agar bisa divaksinasi. Sehingga, hanya 10.190 orang yang terdaftar penerima vaksinasi tahap tiga.
"Karena dari total 10.240 itu yang positif ada 50 orang, sehingga belum bisa divaksin. Nah, mayoritas mereka (warga rusun) memang belum divaksin dan tidak mau divaksin. Makanya setelah mereka kita swab semua, kita beri pengertian dan sebagian besar sudah mau vaksin," pungkasnya.
Baca Juga: Penghuni Rusun di Surabaya Wajib Vaksinasi, akan Diusir Jika Menolak