Kota Malang Tambah Safe House untuk Pasien Isolasi Mandiri
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Malang, IDN Times - Pemerintah Kota Malang terus melakukan antisipasi ledakan kasus COVID-19. Selain mempercepat dan mengajukan penambahan vaksin, mereka juga menyiapkan tambahan untuk tempat tidur atau bed untuk isolasi. Pemkot bekerja sama dengan Universitas Brawijaya untuk peminjaman rusunawa mahasiswa yang berada di Kalisongo, Dau, Kabupaten Malang sebagai safe house.
1. Mampu tampung 200 pasien
Wali Kota Malang, Sutiaji saat melakukan tinjauan ke rusunawa tersebut menyampaikan bahwa terdapat 50 kamar di safe house yang baru itu. Masing-masing kamar terdapat empat tempat tidur. Artinya, safe house rusunawa UB itu mampu menampung hingga 200 bed.
"Kami melihat bahwa dalam beberapa waktu terakhir, tren kenaikan kasus cukup tinggi. Untuk itu, kami mencoba mencari alternatif-alternatif yang bisa dilakukan untuk menekan kasus COVID-19. Termasuk meringankan beban dari RS rujukan," terangnya Selasa (29/6/2021).
2. Bersyukur dapat respons positif dari petinggi kampus
Lebih jauh, Sutiaji menjelaskan bahwa gagasan untuk meminjam Rusunawa UB tersebut memang mendadak. Ia pun langsung Rektor Universitas Brawijaya, Nuhfil Hanani untuk meminta izin. Nuhfil pun memberikan izin penggunaan Rusunawa UB di Kampus Kalisongo
"Terus terang saya sangat bersyukur dan berterima kasih bahwa jajaran pimpinan UB yang memberi lampu hijau untuk penggunaan rusunawa tersebut. Setelah dapat persetujuan, kami langsung lakukan peninjauan dan memang tinggal masuk saja," tambahnya.
3. Fasilitas sangat memadai untuk safe house
Editor’s picks
Dari sisi fasilitas, Sutiaji menyebut bahwa Rusunawa UB sangat memadai. Selain jumlah bed yang cukup banyak, pada setiap kamar juga sudah tersedia kamar mandi. Lalu juga tersedia lemari yang bisa dimanfaatkan pasien untuk meletakkan barang-barang mereka selama isolasi. Kemudian pada bagian tengah ruangan terdapat meja dan kursi yang bisa digunakan oleh pasien selama proses isolasi.
"Saya rasa rusunawa ini sangat representatif. Tempat ibadah juga tersedia dan sirkulasi udaranya juga bagus karena memang letaknya agak jauh dari pemukiman. Saya rasa ini akan sangat membantu para pasien untuk bisa lebih cepat sembuh," kata Sutiaji.
4. Akan dioperasikan secepat mungkin
Sutiaji pun mengatakan bahwa rusunawa ini akan segera dioperasikan. Saat ini, Pemkot Malang sedang mempersiapkan segala kebutuhan pendukung seperti tenaga kesehatan Selain itu, mereka juga bakal merekrut tambahan relawan yang akan melibatkan fakultas kedokteran UB.
"Kami akan segera operasikan sembari juga menyiapkan untuk yang safe house Jl Kawi. Untuk yang di sana ada 60 bed yang sudah tersedia dan nanti akan ditambah hingga 110 bed. Jumlah tersebut nanti dikurangi 10 yang akan digunakan bagi pekerja migran Indonesia yang baru tiba," jelasnya.
Baca Juga: Cegah Klaster Keluarga, Pasien Tanpa Gejala Dipindah ke Safe House
5. Demi alasan kemanusiaan
Sementara itu, Rektor Universitas Brawijaya, Nuhfil Hanani mengaku tak bisa menolak permintaan dari Wali Kota Malang karena merupakan misi kemanusiaan. Keselamatan jiwa dari pasien COVID-19 sangat penting.
"Ini soal kemanusiaan, kami semua harus bekerja sama-sama untuk mengatasinya. Perlu diketahui juga bahwa isolasi mandiri di tempat khusus itu sangat penting agar mereka tidak menularkan. Bangunan ini adalah asrama mahasiswa dan mereeka yang sebelumnya di sini sudah kami pindahkan ke asrama lain di Jl Veteran," pungkasnya.
Baca Juga: Izin BPSDM Diperpanjang, Tetap Jadi Safe House COVID-19 di Malang
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.