160 Orang Jalani Rapid Test di Pasar Induk Gadang Malang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Malang, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang kembali menggelar rapid test bagi pedagang dan pengunjung di Pasar Induk Gadang. Sebelumnya Pemkot Malang juga melakukan rapid test di Pasar Besar, Kota Malang.
Untuk kali ini, ada 160 orang yang di-rapid test, baik pedagang maupun pengunjung pasar. Hasilnya, empat orang pengunjung Pasar Induk Gadang dinyatakan reaktif.
1. Tekan penyebaran melalui transmisi lokal
Menurut Wali Kota Malang Sutiaji, rapid test digelar sebagai upaya untuk meminimalisir penyebaran COVID-19. Terutama penyebaran melalui transmisi lokal. Apalagi dalam beberapa kasus ditemukan bahwa transmisi virus melalui personal OTG (Orang Tanpa Gejala).
Rapid test sendiri berbasis deteksi antibodi dan deteksi antigen untuk menyaring orang-orang yang nantinya dinilai perlu untuk menjalani tes lebih lanjut. Untuk melakukan konfirmasi atau mendiagnosis positif COVID-19, dibutuhkan pemeriksaan PCR.
"Kali ini rapid test dilakukan di Pasar Induk Gadang. Memang pasar ini lebih ramai, mobilitasnya juga lebih tinggi sama seperti Pasar Besar Malang yang kami rapid test kemarin" ujar Sutiaji, Rabu (17/6).
2. Berikutnya gelar rapid test di pondok pesantren
Rapid test massal yang digelar Pemkot Malang tidak hanya berhenti di pasar saja. Sasaran selanjutnya dari pelaksanaan rapid test ini adalah pondok pesantren sesuai arahan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Rencanannya untuk rapid test di pondok pesantren tersebut bakal dilaksanakan besok Kamis (18/6).
Untuk menekan penyebaran COVID-19, Sutiaji berharap agar pada masa transisi ini masyarakat tetap melaksanakan protokol kesehatan secara ketat.
Editor’s picks
"Menggunakan masker, menjaga jarak, dan seringkali cuci tangan pakai sabun atau menggunakan hand sanitizer," kata Sutiaji.
Baca Juga: Rapid Test Lagi, Satgas COVID-19 Kota Malang Temukan 12 Orang Reaktif
3. Tiga pengunjung Pasar Besar reaktif
Sehari sebelumnya, Pemkot Malang menggelar rapid test di Pasar Besar. Sebanyak 237 pedagang dan pengunjung di Pasar Besar Kota Malang menjalani rapid test. Dari jumlah tersebut, tiga orang pengunjung diketahui reaktif. Mereka lantas diminta untuk isolasi di rumah dan di-rapid test lagi pada Jumat (19/6).
"Kenapa rapid test dilakukan di pasar? Karena ini tempat kerumunannya orang-orang, sehingga menjadi titik yang rawan,” sambungnya.
4. Bagi pedagang yang reaktif, untuk sementara diminta tutup
Hingga hari kedua rapid test massal, petugas belum menemukan pedagang yang reaktif. Namun, Pemkot Malang juga sudah menyiapkan antisipasi jika didapati pedagang pasar yang reaktif. Bila pedagang reaktif, mereka diminta isolasi mandiri.
"Ini juga upaya kami untuk menjaga kepatuhan pedagang pasar dan pengunjung pasar berkaitan dengan masalah protokol COVID-19. Rata-rata masing-masing toko sudah menyiapkan handsanitizer, terus dia pake masker," pungkas Sutiaji.
Baca Juga: Kasus Masih Tinggi di Masa Transisi, Pemkot Malang Bentuk Tim Tracing
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.