Terimbas Corona, Bisnis Konveksi Pakaian Muslim di Tulungagung Lesu

Jumlah pesanan menurun

Tulungagung, IDN Times - Pandemi corona yang terjadi saat ini berimbas terhadap usaha konveksi pakaian muslim di Tulungagung. Jika biasanya menjelang bulan Ramadan jumlah pesanan meningkat hingga 3 kali lipat, kini nyaris tidak ada pesanan lagi. 

1. Terasa lesu sejak sebulan terakhir

Terimbas Corona, Bisnis Konveksi Pakaian Muslim di Tulungagung LesuPelaku bisnis konveksi di Tulungagung terimbas pandemi corona, IDN Times/ Bramanta Pamungkas

Salah seorang pengusaha konveksi pakaian muslim di Tulungagung, Adriyanto menuturkan, lesunya bisnisnya mulai terasa sejak bulan lalu. Adanya anjuran pemerintah untuk melakukan physical distancing, serta mengurangi aktivitas di luar rumah membuat sejumlah pusat grosir yang menjadi langganan pengiriman tutup.

"Kami banyak mengirim ke beberapa pasar pusat grosir, jika aktivitas di pasar tersebut sepi, bisa dipastikan berimbas ke kami. Terlebih banyak pasar grosir yang ditutup karena terimbas corona," tuturnya kepada IDN Times, Rabu (8/4).

2. Siapkan sejumlah strategi

Terimbas Corona, Bisnis Konveksi Pakaian Muslim di Tulungagung LesuPelaku bisnis konveksi di Tulungagung terimbas pandemi corona, IDN Times/ Bramanta Pamungkas

Lebih lanjut Adriyanto menjelaskan, biasanya satu bulan menjelang Ramadan jumlah pesanan pakaian muslim mengalami peningkatan hingga 3 kali lipat. Beragam jenis pakaian muslim seperti gamis dan baju koko diproduksi.

Sejumlah strategi diterapkan agar bisnis ini tetap bisa berjalan. Di antaranya menghentikan pemesanan kain dan mengalihkan penjualan ke online.

"Kami menghabiskan stok kain yang sudah ada dan tidak memesan lagi. Pakaian muslim yang sudah jadi namun belum didistribusikan, kami simpan di gudang," imbuhnya.

Baca Juga: Pemkab Tulungagung Kehilangan PAD Rp3,8 Miliar per Bulan

3. Harap restrukturisasi perbankan

Terimbas Corona, Bisnis Konveksi Pakaian Muslim di Tulungagung LesuPelaku bisnis konveksi di Tulungagung terimbas pandemi corona, IDN Times/ Bramanta Pamungkas

Meskipun penjualan mengalami kesulitan, namun mereka tidak melakukan pengurangan karyawan atau PHK. Mereka berharap pemerintah bisa mengeluarkan kebijakan terhadap pelaku usaha UMKM ini. Hingga saat ini masih belum terdapat kebijakan yang bisa membantu bisnis konveksi tersebut.

"Restrukturisasi yang dijanjikan, kami belum mendapatkan. Kami sangat berharap bisa dilakukan hal tersebut," pungkasnya.

Baca Juga: Lukisan Tetek Melek dan Gundul Plecek Diminati saat Pandemi Corona

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya