Polisi Perketat Penjagaan di Wilayah Perbatasan Tulungagung

Antisipasi penyebaran COVID-19

Tulungagung, IDN Times - Polres Tulungagung memperketat penjagaan di wilayah perbatasan, tepatnya di Kecamatan Ngantru. Para penumpang bus maupun kendaraan pribadi yang masuk wilayah Tulungagung diminta untuk turun dan dilakukan pengecekan kesehatan. Hal ini dilakukan untuk mendata warga yang baru pulang bepergian dari luar negeri maupun wilayah zona merah.

1. Lakukan pendataan dan pengecekan kesehatan

Polisi Perketat Penjagaan di Wilayah Perbatasan TulungagungAntisipasi corona, perketat pemeriksaan di wilayah perbatasan Tulungagung, IDN Times/ istimewa

Kapolres Tulungagung AKBP Eva Guna Pandia menjelaskan, penjagaan di wilayah perbatasan diperketat, terutama saat malam hari. Adanya informasi sejumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang akan pulang ke kampung halaman membuat polisi menggelar pemeriksaan kesehatan di perbatasan. "Kami lakukan hal ini untuk menganstipasi menyebarnya COVID-19 dari wilayah lain. Semua yang masuk ke Tulungagung kami cek kesehatannya," jelasnya, Minggu malam (5/4).

2. Temukan TKI yang pulang kampung

Polisi Perketat Penjagaan di Wilayah Perbatasan TulungagungAntisipasi corona, perketat pemeriksaan di wilayah perbatasan Tulungagung, IDN Times/ istimewa

Dalam pemeriksaan tersebut, petugas menemukan empat TKI asal Tulungagung dan Blitar yang hendak pulang kampung. Saat diperiksa, awalnya mereka tidak mengaku dari luar negeri. Setelah dilakukan pemeriksaan dokumen mereka diketahui merupakan TKI dari Malaysia dan Brunei Darussalam. Para TKI ini kemudian dipersilakan pulang dan disarankan untuk melakukan karantina mandiri.

"Saat dilakukan pengecekan kesehatan mereka normal. Tapi tetap kami sarankan untuk melakukan karantina sendiri setiba di rumah." imbuh Pandia.

Baca Juga: Pasien OTG Corona Dikarantina di Rusunawa IAIN Tulungagung

3. Diperkirakan terjadi gelombang mudik TKI

Polisi Perketat Penjagaan di Wilayah Perbatasan TulungagungAntisipasi corona, perketat pemeriksaan di wilayah perbatasan Tulungagung, IDN Times/ istimewa

Sementara itu Bupati Tulungagung Maryoto Birowo menyatakan, pihaknya bersama jajaran TNI dan kepolisian memperkirakan gelombang mudik para pekerja migran mencapai 5 hingga 7 ribu orang. Mereka akan datang secara bergelombang hingga Lebaran yang jatuh pada bulan Mei nanti.

Untuk pekerja migran yang berisiko dan masuk ODP, akan diminta melakukan isolasi mandiri di rumah secara ketat atau mengikuti program karantina di rusunawa IAIN Tulungagung yang telah disiapkan.

"Kami mengantisipasinya dengan melakukan screening ketat di wilayah perbatasan," sebut Maryoto

Baca Juga: Pasien Positif COVID-19 di Tulungagung Bertambah 5 Orang

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya