Pasien Positif COVID-19 Trenggalek Dinyatakan Sembuh
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Trenggalek, IDN Times - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek mengumumkan kesembuhan pasien 01 positif COVID-19. Pasien berjenis kelamin laki-laki dan berusa 43 tahun tersebut dinyatakan sembuh setelah dua kali pemeriksaan swab Polymerase Chain Reactiontapi (PCR) menunjukkan hasil negatif. Sebelumnya ang besangkutan tercatat di wilayah Kabupaten Tulungagung, namun karena berdomisili di Trenggalek maka dilakukan pemindahan pencatatan.
1. Keluarga dan kontak pasien dinyatakan negatif semua
Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin melalui video conference mengumumkan kabar baik tersebut. Sebelumnya Gugus Tugas COVID-19 Trenggalek juga telah melakukan penelusuran terhadap orang-orang yang melakukan kontak erat dengan pasien 01, namun seluruhnya dinyatakan negatif.
"Dengan ini kami sampaikan bahwa tidak ada lagi pasien terkonfirmasi positif di Trenggalek," ujarnya, Selasa malam (21/4).
2. Trenggalek tetap menjadi zona merah
Meskipun tidak ada pasien terkonfirmasi positif, namun warna dalam peta COVID-19 tidak berubah. Trenggalek tetap dinyatakan sebagai zona merah. Hal ini dikarenakan di wilayah tersebut pernah ada kasus pasien terkonfirmasi positif. Sesuai data terbaru, terdapat 747 Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan 13 Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
"Warna dalam peta tetap merah karena sudah ada kasus positif COVID-19," imbuhnya.
Baca Juga: Imbas Corona, Sejumlah Proyek Pembangunan di Trenggalek Tertunda
3. Tunggu hasil swab 3 OTG
Hingga saat ini tim Gugus Tugas Trenggalek juga masih menelusuri beberapa klaster COVID-19 yang ada di Jawa Timur. Di antaranya klaster asrama haji Surabaya, serta klaster pasien positif asal Tulungagung.
Pasien positif ini diketahui beralamatkan di wilayah yang berbatasan langsung dengan Trenggalek. Dari klaster tersebut mereka masih menunggu hasil tes swab tiga Orang Tanpa Gejala (OTG) yang melakukan kontak erat dengan pasien tersebut.
"Kalau berdasarkan hasil rapid test negatif, tapi untuk meyakinkan kami lakukan tes swab," tutur bupati kelahiran Surabaya tersebut.
4. Awasi adanya kemungkinan santri asal Magetan yang pulang
Arifin meminta masyarakat untuk ikut berperan aktif dan melaporkan jika ada salah seorang warga yang baru saja datang dari kuar daerah. Termasuk adanya kemungkinan santri asal Pondok Pesantren Al Fatah di Temboro, Magetan yang pulang ke Trenggalek. Seperti diketahui, 43 santri asal Malaysia yang mondok di Temboro dinyatakan COVID-19.
"Jika ada info terkait santri tersebut bisa segera dilaporkan dan akan kami telusuri," pungkasnya.
Baca Juga: Pemkab Trenggalek Berikan Insentif pada Warganya yang Tidak Mudik