Lukisan Tetek Melek dan Gundul Plecek Diminati saat Pandemi Corona
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tulungagung, IDN Times - Pandemi Corona yang terjadi saat ini menjadi inspirasi bagi Budiono dan Bangi, dua seniman lukis asal Kabupaten Tulungagung. Mereka menciptakan karya seni lukis dengan menggunakan media pelepah dan buah kelapa kering.
Karya seni berupa lukisan yang disebut "tetek melek" dan "gundul plecek" itu diminati banyak masyarakat saat ini. Sebab, ada tradisi yang mempercayai jika memasang kedua lukisan itu di halaman rumah, maka bisa mengusir pagebluk. Salah satunya tentu saja wabah virus corona.
1. Berawal dari iseng, pemesan banyak lewat medsos
Bangi mengaku, jumlah pesanan lukisan dengan media pelepah kelapa ini mulai meningkat sejak sebulan terakhir. Awalnya, Bangi mengaku iseng melukis dengan media pelepah kelapa tersebut.
Lukisan tersebut diunggahnya melalui Facebook. Tak lama kemudian, lukisan tersebut dibeli oleh seseorang.
"Setelah itu banyak yang mulai memesan lukisan tetek melek ini, hingga kini jumlahnya terus bertambah," ujarnya kepada IDN Times, Rabu (8/4).
2. Lukisan lebih kaya warna
Lukisan tetek melek karya Bangi ini lebih terlihat modern. Sebelumnya, lukisan serupa hanya mempunyai dua warna, hitam dan putih saja. Lukisan tersebut banyak dipercaya untuk mengusir wabah seperti yang terjadi saat ini. Banyak warga di kawasan Tulungagung yang masih mempercayai tradisi tersebut.
"Karya ini sekarang tidak hanya menjadi pengusir pagebluk saja, tapi mempunyai nilai seni tersendiri," imbuhnya.
3. Karakter menyeramkan dan jahat yang dilukis
Hal senada juga diungkapkan oleh Budiono. Pelukis gundul plecek ini menjelaskan, jumlah pesanan juga mengalami peningkatan sejak sebulan terakhir.
Gundul plecek dan tetek melek mempunyai beberapa persamaan. Di antaranya karakter yang dilukis merupakan perwujudan dari sosok jahat dan menyeramkan. Keduanya juga diyakini bisa mengusir wabah pagebluk.
"Bedanya cuma di media saja, kalau gundul plecek menggunakan buah kelapa tua. Sedangkan tetek melek (pakai) pelepah kelapa," papar Budiono.
4. Dijual mulai Rp30-50 ribu
Hasil karya lukisan ini dijual mulai Rp30 ribu hingga Rp50 ribu. Dalam sehari, rata-rata mereka bisa membuat sekitar 20 buah lukisan tetek melek dan gundul plecek. Selain sosok wajah yang menyeramkan, mereka juga melayani pesanan lukisan wajah tokoh maupun karakter lainnya.
"Cuma yang paling banyak diminati saat ini tokoh yang menyeramkan saja," ucap Budiono.