Jelang Idul Adha, Pemkab Blitar Larang Ternak Dari Tulungagung Masuk

Imbas temuan kasus antraks

Blitar, IDN Times - Adanya temuan kasus sapi mati karena antraks di Kabupaten Tulungagung, membuat Dinas Peternakan Kabupaten Blitar resmi melarang masuknya daging dan ternak dari wilayah tersebut. Larangan ini tertuang dalam SE nomor 524.3/606/409.115.2/2021.

Surat edaran ini ditujukan kepada semua camat dan kepala desa. Sesuai UU no 18 tahun 2009 tentang Peternakan dan Hewan, maka pemerintah wajib melindungi kesehatan hewan dan manusia beserta ekosistemnya sebagai prasyarat terselenggaranya peternakan yang maju, berdaya saing dan berkelanjutan.

1. Pelarangan sebagai upaya antisipasi penyebaran antraks ke Blitar

Jelang Idul Adha, Pemkab Blitar Larang Ternak Dari Tulungagung Masuk(Ilustrasi penyakit Antraks) ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar, Adi Handaka menyatakan larangan itu untuk meningkatkan kewaspadaan bersama akan potensi penyebaran penyakit antraks yang sedang mewabah di Tulungagung.

Terlebih, saat ini menjelang persiapan hari raya idul adha, sehingga langkah pelarangan ini dirasa sangat diperlukan. "Ini kita lakukan untuk pencegahan meluas wabah, Pemkab Blitar mencegah masuknya ternak ruminansia dari Kabupaten Tulungagung," ujarnya, Kamis (17/6/2021). Ternak ruminansia adalah sekelompok hewan yang mencerna makanannya dalam dua langkah seperti kambing, sapi, kerbau, dan domba.

 

2. Banyak ternak dari luar kota masuk jelang idul adha

Jelang Idul Adha, Pemkab Blitar Larang Ternak Dari Tulungagung MasukPeternak sapi di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung. IDN Times/ Bramanta Pamungkas

Lebih lanjut Adi menjelaskan, antraks merupakan penyakit pada ruminasia dengan kematian tinggi. Gejala yang dialami ternak di antaranya demam tinggi, sesak nafas, pembengkakak cepat pada tenggorokan. Keluar darah dari lubang alami, kejang kemudian mati.

"Kami juga meminta warga segera melaporkan kepada kami jika menemukan gejala seperti itu pada ternaknya. Atau menemukan daging dengan kondisi limpa lebih besar ukurannya dari ukuran normal. Atau melebihi ukuran hati," pungkasnya.

Baca Juga: Waspada Penularan Antraks, Ini Upaya Disnak Jatim

3. Minta peternak sapi waspada ciri-ciri antraks

Jelang Idul Adha, Pemkab Blitar Larang Ternak Dari Tulungagung MasukPeternak sapi di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung. IDN Times/ Bramanta Pamungkas

Diberitakan sebelumnya, kematian ternak sapi akibat antraks ditemukan di Tulungagung awal bulan lalu. Sebenarnya, kasus kematian sapi akibat antraks terjadi pada bulan April lalu. Warga awalnya tidak curiga dengan kematian tersebut. Namun ternyata kasus kematian terus bertambah dengan jangka waktu yang berdekatan.

Hingga saat ini terdapat total terdapat 26 ekor sapi dan 3 ekor kambing yang mati. Kasus kematian ternak ini kemudian terdengar hingga Dinas Peternakan. Mereka kemudian mengirimkan tim untuk mencari tahu penyebab kematian ternak tersebut. Dari hasil pemeriksaan awal, tim memperkirakan kematian ternak karena ada gangguan pencernaan. Tim mengambil sampel ternak tersebut dan dikirimkan ke laboratorium. Hasil laboratorium baru keluar pada Kamis (03/6/2021). Sesuai hasil pemeriksaan, bakteri antraks menjadi penyebab kematian ternak tersebut. 

Baca Juga: Penanganan Antraks, Ribuan Sapi di Tulungagung Divaksinasi

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya