Asyik Nongkrong di Warung Kopi, Pelajar di Tulungagung Terjaring Razia

Dihukum push up dan orangtua dipanggil

Tulungagung, IDN Times - Petugas gabungan dari unsur kepolisian, TNI, dan Satpol PP Kabupaten Tulungagung menggelar razia terhadap warga yang masih bergerombol di warung kopi maupun kafe. Dalam razia ini petugas mengamankan belasan pelajar yang sedang asyik ngobrol dan bermain game di warung kopi. Polisi kemudian memanggil orangtua mereka dan membuat surat pernyataan agar tidak nongkrong di luar rumah.

1. Warung kopi dan kafe diminta tutup

Asyik Nongkrong di Warung Kopi, Pelajar di Tulungagung Terjaring RaziaPelajar terjaring dalam razia penertiban warung kopi, IDN Times/ Bramanta Pamungkas

Kapolres Tulungagung AKBP Eva Guna Pandia menjelaskan, selama musim pandemi corona ini pihaknya mengimbau kepada pemilik usaha warung kopi maupun kafe untuk tidak buka sementara waktu. Jika terpaksa buka, mereka diminta untuk hanya melayani pesanan bungkus atau take away saja dan tidak memperkenankan pembeli untuk bergerombol.

"Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona, semua harus menjaga jarak," ujarnya, Jumat (27/3).

2. Pelajar dibawa ke mapolres

Asyik Nongkrong di Warung Kopi, Pelajar di Tulungagung Terjaring RaziaPelajar terjaring dalam razia penertiban warung kopi, IDN Times/ Bramanta Pamungkas

Saat melakukan razia, petugas menemukan masih ada warung kopi yang buka. Tidak hanya itu, sejumlah pelajar terlihat asyik bergerombol dan main game di warung tersebut. Petugas kemudian membawa 14 pelajar, serta dua pemilik warung kopi ke Mapolres Tulungagung.

"Mereka harusnya di rumah, tidak keluyuran ke warung kopi. Ini sebagai bentuk peringatan," imbuh mantan Kasatlantas Polrestabes Surabaya tersebut.

Baca Juga: Pemkab Tulungagung Imbau Warga Periksakan Diri Usai Bepergian

3. Pelajar berbohong ke orangtua

Asyik Nongkrong di Warung Kopi, Pelajar di Tulungagung Terjaring RaziaPelajar terjaring dalam razia penertiban warung kopi, IDN Times/ Bramanta Pamungkas

Para pelajar yang terjaring dalam razia ini rata-rata berbohong kepada orangtuanya. Mereka beralasan mau mengerjakan tugas sekolah secara online dan ada yang pamit untuk membeli kuota internet. Namun ternyata mereka bergerombol di warung kopi. Belasan pelajar ini mendapatkan tambahan sanksi berupa push up dari polisi.

"Kami akan terus melakukan razia. Pelajar di rumah saja, ini bukan liburan," tegas Pandia.

Baca Juga: Warga Tolak Penggunaan Rusunawa IAIN Tulungagung untuk Rumah Sakit 

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya