37 SMP Negeri di Tulungagung Masih Kekurangan Siswa
![37 SMP Negeri di Tulungagung Masih Kekurangan Siswa](https://cdn.idntimes.com/content-images/community/2024/06/whatsapp-image-2024-06-06-at-114416-b4d1b595f053e49394be51daca02109e-66b8bc1b9364ca353f0001ef002213f5_600x400.jpeg)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tulungagung, IDN Times - Puluhan SMP Negeri di Tulungagung masih belum terpenuhi pagunya, dalam pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ini. Jumlah pendaftar pada PPDB lalu tidak terlalu banyak sehingga masih menyisakan beberapa kursi untuk siswa baru. Pihak Dinas Pendidikan setempat akan membuka tahap kedua PPDB untuk memenuhi pagu di sekolah tersebut.
1. Empat sekolah terima siswa baru kurang dari 10 anak
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung, Rahadi Bintara mengatakan total jumlah SMPN sebanyak 48 sekolah. Berdasarkan pantauan dari situs ppdb.tulungagung.go.id, terdapat 37 sekolah yang jumlah pagu nya belum tercukupi. Bahkan ada 4 sekolah yang jumlah siswa baru nya dibawah 10 orang. Mayoritas sekolah tersebut berada di wilayah pinggiran seperti Kecamatan Sendang, Bandung dan Rejotangan.
"Saat ini tahapannya pendaftaran ulang setelah itu tanggal 21 Juni besok kita mulai pendaftaran tahap kedua bagi sekolah yang jumlah pagu nya belum terpenuhi," ujarnya, Rabu (19/6/2024).
Baca Juga: SD dan SMP di Tulungagung Dilarang Jual-Beli Seragam Sekolah
2. Akan lakukan evalauasi dalam pelaksanaan PPDB
Menurut Rahadi terdapat sejumlah faktor yang membuat pagu sekolah ini belum terpenuhi. Diantaranya banyaknya jumlah SMP swasta maupun negeri di wilayah tersebut. Selain itu angka kelulusan siswa SD di wilayah juga berpengaruh ke pendaftaran SMP. Pihak dinas sendiri masih akan melakukan evaluasi pasca pelaksanaan PPDB ini.
"Selain itu trendnya banyak orang tua yang tertarik mendaftarkan anaknya ke sekolah berbasis religi," tuturnya.
3. Wacana penggabungan sekolah akan dikaji
Pihak Dinas sendiri masih belum melakukan kajian terkait wacana merger sekolah yang jumlah siswanya minim ini. Hal ini dikarenakan keberadaan sekolah tersebut merupakan fasilitas pendidikan yang disediakan oleh pemerintah. Sekolah akan tetap dibuka untuk mendekatkan akses layanan pendidikan kepada masyarakat.
"Kalau mau digabung atau merger kami harus lakukan kajian terlebih dahulu, karena keberadaan sekolah merupakan upaya mendekatkan layanan pendidikan kepada masyarakat," pungkasnya.
Baca Juga: Diduga Gelapkan Mobil, Oknum ASN Dinas Pendidikan Tulungagung Ditahan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.