Jemaah Al Muhdor di Tulungagung Gelar Salat Id Hari Ini

Punya hitungan tersendiri soal 1 Syawal

Tulungagung, IDN Times - Sejumlah anggota jemaah Al Muhdhor di Desa Wates, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung, melaksanakan Salat Id, Rabu (19/4/2023) pagi tadi. Mereka merayakan Hari Raya Idul Fitri setelah sebelumnya melaksanakan ibadah puasa selama 30 hari. Jemaah ini juga memulai ibadah puasa dua hari lebih awal dari ketetapan pemerintah. Mereka memiliki perhitungan tersendiri dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan dan Syawal.

1. Total 65 jemaah yang mengikuti Salat Id

Jemaah Al Muhdor di Tulungagung Gelar Salat Id Hari IniJemaah Al Muhdor di Tulungagung saat menunaikan ibadah Salat Id. IDN Times/ istimewa

Kasi Humas Polres Tulungagung, Iptu Mohammad Anshori membenarkan adanya puluhan jemaah yang menggelar Salat Id hari ini. Mereka menggelar Salat Id di Masjid Nur Muhammad. Polisi mengamankan pelaksanaan Salat Id jemaah Al Muhdor ini. Total terdapat 65 jemaah yang mengikuti pelaksanaan sholat id tersebut. "Pelaksanaan Salat Id berlangsung lancar tanpa ada kendala," ujarnya, Rabu (19/04/2023).

Baca Juga: Dua Orang di Tulungagung Ditangkap, Simpan 30 Kilogram Bubuk Petasan

2. Lakukan puasa 2 hari lebih awal

Jemaah Al Muhdor di Tulungagung Gelar Salat Id Hari IniJemaah Al Muhdor di Tulungagung saat menunaikan ibadah Salat Id. IDN Times/ istimewa

Salat Id sendiri digelar tanpa menggunakan speaker. Jemaah melakukan takbir di dalam masjid sebagai tanda awal pelaksanaan Salat Id. Setelah Salat Id, mereka saling bersalaman. Sejumlah jemaah juga melakukan ziarah ke makam yang berada di belakang masjid. "Jemaah ini memulai puasa dua hari lebih awal dan hari rayanya juga lebih awak," terangnya.

3. Tak ada gejolak dari masyarakat, menjadi tradisi sejak dulu

Jemaah Al Muhdor di Tulungagung Gelar Salat Id Hari IniMasjid Nur Muhammad di Desa Wates, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung. IDN Times/ istimewa

Menurut Anshori pelaksanaan Salat Id lebih awal ini menjadi tradisi bagi Jemaah Al Muhdor. Mereka diketahui memiliki perhitungan tersendiri untuk menentukan awal bulan Ramadhan serta Syawal. Meskipun begitu tidak ada gejolak di masyarakat sekitar. Mereka saling menghormati dan tidak pernah mempermasalahkannya. "Ini sudah menjadi tradisi sejak dulu dan tidak ada gejolak di masyarakat," pungkasnya.

Baca Juga: Puluhan Kilogram Bahan Peledak di Tulungagung Dimusnahkan

Bramanta Pamungkas Photo Community Writer Bramanta Pamungkas

peternak huruf

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya