Brimob Kerahkan Jibom dan Anjing Pelacak untuk Amankan Natal di Malang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
IDN Times, Malang - Menjelang Perayaan Natal yang jatuh pada esok hari, Tim Penjinak Bom (Jibom) Brimob Detasemen B Polda Jawa Timur menelusuri di berbagai Gereja di Kota Malang. Salah satunya di Gereja Kayutangan. Hal itu untuk memastikan tidak adanya bom dan bahan peledak.
1. Sterilisasi gereja
Penjinak Bom juga dibantu oleh unit K9 dalam mensterilkan Gereja Di Kota Malang. Pada pelaksanannya, tim tersebut mengecek dengan alat deteksi peledak dari sudut ke sudut, bawah meja, kursi dan pohon natal yang ada di Gereja.
"Kami mensterilkan gereja ini agar memastikan tidak adanya bom disini, saya rasa aman hingga misa nanti," ujar Kapospam II Gereja Hati Kudus, AKP M. Roichan.
Baca Juga: Anggap Urusan Polisi, Muhammadiyah Jatim Tak Turunkan Pengamanan Natal
2. Pengecekan juga dilakukan dengan anjing
Selain menggunakan alat, pengecekan tersebut juga dilakukan dengan anjing. Salah satu petugas yang melakukan pengecekan, Aiptu Imam Muhson mengatakan, penggunaan anjing dilakukan untuk memastikan tidak adanya bahan peledak apapun yang ada di Gereja Kayutangan itu.
Sebab, kata dia, Anjing dapat mendeteksi melalui penciumannya yang kuat dan akan bereaksi apabila binatang itu menemukan bahan peledak. "Kebetulan di sini tidak ada bahan peledak, sehingga anjing tidak bereaksi sama sekali," ujarnya.
3. Apresiasi dari pihak gereja
Selama menstrilkan Gereja, Pastur Kepala Gereja Kayutangan, Romo Djono O,Carm mengatakan setiap tahunnya memang dilakukan pengecekan di Gereja sebelum perayaan natal di mulai. Hal itu sangat bagus apabila terus menerus dilakukan oleh Kepolisian.
"Saya terbuka kepada siapa saja dan apalagi ini dilakukan oleh kepolisian dalam mensterilkan gereja agar selama beribadah kita bisa berjalan dengan lancar," ujarnya.
4. Pengecekan sebelum ibadah
Gereja Kayutangan memiliki jemaat lebih dari 3000 orang. Romo Djono membeberkan sebelum misa dimulai akan ada pengecekan barang bawaan kepada umat berjamaah. Pengecekan akan langsung ditangani oleh para panitia. Hal itu juga mengingat Gereja Kayutangan merupakan cagar budaya di Kota Malang yang tentunya harus dijaga bersama.
"Kalau gereja ini terjadi sesuatu, bukan hanya orang Indonesia saja, bahkan orang dari Belanda juga akan tahu, karena hampir setiap hari orang belanda berkunjung di gereja ini," imbuhnya.
Baca Juga: Pantau Misa Natal, Gubernur dan Kapolda Jatim Takjub Sambutan Jemaat