Tarif GBT Naik 15 Kali Lipat, Pansus Akan Panggil Manajemen Persebaya

Kalau kemahalan dikhawatirkan tak laku

Surabaya, IDN Times - Ketua Pansus Raperda Retribusi, Baktiono membenarkan saat ini pihaknya sedang menggodok peningkatan tarif sewa kekayaan yang dimiliki Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Namun, ia menegaskan bahwa peningkatan tarif tidak akan melejit sesuai dengan pengajuan Pemkot.

 

1. Peningkatan tarif retribusi diperuntukkan 20 objek

Tarif GBT Naik 15 Kali Lipat, Pansus Akan Panggil Manajemen PersebayaDokumentasi Pemkot Surabaya

Baktiono mengatakan dalam Raperda Retribusi, peningkatan tarif ini terjadi di 20 objek kekayaan yang dimiliki Pemkot. Antara lain, izin tanah surat ijo, lapangan parkir, balai budaya hingga gedung olahraga termasuk Stadion Gelora Bung Tomo.

"Benar ada pembahasan peningkatan tarif sewa dalam Raperda Retrubusi. Ada di 20 objek vital milik pemkot," ujar Baktiono kepada IDN Times, Senin (8/7).

2. Retribusi berlaku untuk kegiatan komersial

Tarif GBT Naik 15 Kali Lipat, Pansus Akan Panggil Manajemen PersebayaIDN Times/Ardiansyah Fajar

 

Penggodokan Raperda, lanjut Baktiono, melibatkan KONI Kota Surabaya, perwakilan pengurus cabang olahraga (cabor) dan seniman. Usai dikumpulkan, retribusi hanya berlaku untuk penyewaan sarana yang bersifat komersial alias ada penarikan tiket masuknya.

"Kami sudah kumpulkan KONI, cabor dan seniman, sepakat tidak dipungut biaya untuk kecuali komerisal. Budayawan seniman bagian kehidupan di Surabaya. Mereka melatih lewat DKS (Dewan Kesenian Surabaya) melatih anak main musik," kata Baktiono.

3. Potensi sewa akan turun jika terlalu mahal

Tarif GBT Naik 15 Kali Lipat, Pansus Akan Panggil Manajemen PersebayaIDN Times/Hendy Wardhana

 

Meski retribusi berlaku untuk yang komersial, Pansus sudah menyarankan ke Pemkot agar harganya tidak terlalu mahal. Karena akan berdampak pada penurunan potensi sewa.

"Komersial tarik karcis memang harus bayar, jangan mahal. Contoh balai budaya Rp25 juta, sekarang (2019) yang pakai baru 3 orang. Coba kalau murah pasti lebih ramai," ungkap Baktiono.

Baca Juga: Simon Ingin Indonesia Main di GBT, Ini Kendalanya

4. Segera panggil manajemen Persebaya ke pembahasan Pansus

Tarif GBT Naik 15 Kali Lipat, Pansus Akan Panggil Manajemen PersebayaIDN Times/Hendy Wardhana

 

Terkait kenaikan sewa Stadion GBT sebesar 15 kali lipat, anggota Komisi B DPRD Surabaya ini melihat tidak seharusnya ditetapkan seperti nilai tersebut. Karena peningkatan retribusi sewa disebutnya tidak pendapatan asli daerah (PAD).

"Gak pengaruh ke PAD, selisih tiap tahun selalu Rp1,3 triliun. Itu tidak mengubah komposisi anggaran, bangunan dan bantuan sosial di Surabaya," kata Baktiono.

Politisi PDIP ini justru khawatir jika nantinya tetap naik 15 kali lipat, Persebaya akan memilih sewa stadion di Gresik atau Sidoarjo. Sehingga keuntungan malah masuk ke daerah lain. Maka dari itu, pekan depan dia akan mengundang manajemen Persebaya ke DPRD Surabaya.

"Persebaya, Bonek, pemerhati bola diundang. Persebaya harus main di Surabaya, bayar tetap tapi harus dinego, bulanan apa tahunan. Intinya kami tidak mau membebani siapapun yg akan menyewa atau menggunakan fasilitas untuk nama baik Surabaya," pungkas Baktiono.

5. GBT akan dibanderol Rp444,6 juta sehari

Tarif GBT Naik 15 Kali Lipat, Pansus Akan Panggil Manajemen PersebayaInstagram/officialpersebaya

Seperti diberitakan sebelumnya, Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) retribusi yang diusulkan Pemkot Surabaya bakal menaikkan tarif sewa GBT. Stadion yang berlokasi di Benowo, Kecamatan Pakal, tersebut bakal dibanderol Rp444,6 juta per hari. Sedangkan sewa per jam mencapai Rp22 juta.

Nominal ini jauh di atas Perda Nomor 2 Tahun 2013. Di sana disebutkan bahwa pertandingan persahabatan internasional hanya dibanderol Rp70 juta. Untuk pertandingan persahabatan nasional mencapai Rp20 juta. Sedangkan kompetisi liga teratas Rp30 juta, kompetisi liga kedua Rp25 juta, dan latihan Rp1,5 juta.

Baca Juga: Akui Sewa Stadion GBT akan Naik, Kabappeko: Untuk Persebaya Tidak

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya