Suhu di Jatim Lebih Dingin saat Malam dan Pagi, Ini Penyebabnya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Suhu dingin dirasakan warga Jawa Timur (Jatim) akhir-akhir ini. Badan Meterorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Juanda membenarkan adanya perubahan suhu yang signifikan ketika malam hari. Tapi hal ini ternyata wajar terjadi saat musim kemarau.
1. Sebut terjadi fenomena bediding
Kasi Data dan Informasi BMKG Kelas I Juanda, Tegur Tri Susanto mengatakan, suhu dingin pada malam dan dini hari saat musim kemarau sudah biasa terjadi di Indonesia khususnya Jatim. Fenomena ini kerap disebut dengan bediding.
"Istilah di masyarakat biasa dikenal sebagai bediding, biasa terjadi pada musim kemarau.
Hal ini termasuk hal yang wajar dan normal pada saat musim kemarau," ujarnya kepada IDN Times, Selasa (26/7/2022).
Baca Juga: Fenomena Frost di Gunung Bromo, Bawa Baju Hangatmu Guys!
2. Karena aliran udara dingin dari Australia
Ada dua faktor yang menyebabkan bediding, Teguh menyebut faktor pertama yang mempengaruhi suhu dingin pada malam hari di Jatim ialah aliran udara. Dia menjelaskan kalau aliran udara yang masuk ke Jatim berasal dari Australia.
"Aliran udara yang dibawa ini, udara dingin," kata dia.
3. Panas bumi yang dilepaskan tanpa halangan atmosfer
Kemudian untuk faktor kedua ialah cuaca cerah pada malam dan dini hari. Saat langit cerah tanpa ada awan, panas yang dikeluarkan bumi akan terlepas secara besar-besaran menuju ke angkasa. Sehingga menyebabkan suhu di permukaan menjadi dingin.
"Dengan begitu, permukaan bumi menjadi lebih cepat dingin," katanya.
Baca Juga: Dingin, Suhu Udara di Kaki Rinjani Bisa Tembus 12 Derajat Celcius