Sesuai Telegram Kapolri, Polda Jatim Larang Anggotanya Mudik Tahun Ini

Sehat selalu untuk petugas yang turun ke lapangan

Surabaya, IDN Times - Kapolri Jenderal Idham Azis mengirim surat telegram pada 3 April 2020. Isinya yaitu larangan mudik Idulfitri tahun ini bagi seluruh anggota polisi dan pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Polri.

"Benar ada telegram Kapolri, berisi larangan pulang kampung atau mudik pada lebaran 2020 bagi seluruh anggota Polri dan PNS di lingkungan Polri," ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, Minggu (5/4).

1. Empat hal penting dalam telegram Kapolri

Sesuai Telegram Kapolri, Polda Jatim Larang Anggotanya Mudik Tahun IniKombes Trunoyudo Wisnu Andiko (IDN Times/Galih Persiana)

Selain larangan tersebut, telegram yang dikirim Kapolri kepada jajaran Polda se-Indonesia ini berisi empat hal penting. Pertama, ternyata tidak hanya mudik yang dilarang tapi juga berpergian luar daerah bagi polisi dan PNS lingkungan Polri. Kedua jaga jarak aman atau physical distancing.

"(Ketiga) membantu meringankan beban masyarakat yang lebih membutuhkan di sekitar tempat tinggal anggota Polri atau PNS di lingkungan Polri dan (keempat) menerapkan perilaku hidup bersih," kata Trunoyudo.

2. Minta agar dipatuhi untuk memutus penularan COVID-19

Sesuai Telegram Kapolri, Polda Jatim Larang Anggotanya Mudik Tahun IniIlustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Perwira dengan tiga melati emas di pundak ini ini berharap semua anggota jajaran Polda Jatim mematuhi telegram tersebut. Karena tujuan utama diterbitkannya surat itu ialah untuk memutus mata rantai penularan virus corona atau COVID-19.

”Kepada seluruh anggota Polri dan PNS, mohon telegram ini dipedomani untuk dilaksanakan demi memutus dan mencegah penyebaran virus corona,” ucap Trunoyudo.

Baca Juga: Khofifah Minta Perantau dari Jakarta Tidak Mudik ke Jatim

3. Karena ada 21 episentrum penularan di Jatim

Sesuai Telegram Kapolri, Polda Jatim Larang Anggotanya Mudik Tahun IniIlustrasi (IDN Times/Sukma Shakti)

Memutus mata rantai penyebaran mata rantai COVID-19 ini sangat penting. Mengingat Tim Tracing Penanganan COVID-19 mengidentifikasi ada 21 episentrum penularan di Jatim. Beberapa klaster mulai bermunculan. Seperti klaster Malang, pertemuan Yogyakarta, asrama haji hingga pasar di Surabaya.

"Di Jatim kami identifikasi ada sekitar 21 titik-titik episentrum penularan," Ketua Gugus Tugas Rumpun Tracing Penanganan COVID-19Jatim, dr. Kohar Hari Santoso, Sabtu (4/4).

"Melihat banyaknya klaster sumber penularan, ini akan masih berlangsur penularannya. Masih dibutuhkan isolasi karena kita pengin habis tidak ada lagi. Jangan keburu keluar dulu ke jalanan," dia menegaskan.

Seperti diketahui, hingga Sabtu (4/4) total pasien positif COVID-19 di Jatim ada 152 orang. 30 dinyatakan sembuh dan 14 orang meninggal dunia. Sementara pasien dalam pengawasan (PDP) 780 dan 10.116 berstatus orang dalam pemantauan (ODP).

Baca Juga: Polda Jatim Ringkus Jaringan Pengedar 40 Kg Tembakau Gorila

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya