Sepekan Berjalan, PSBB Surabaya Raya Belum Tunjukkan Tren Positif

Polisi sibuk razia pelanggar

Surabaya, IDN Times - Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Surabaya Raya telah berlangsung selama satu pekan, sejak 28 April-4 Mei 2020. Namun, belum ada tanda-tanda penurunan jumlah kasus dan angka kematian di kawasan Surabaya, Sidoarjo dan Gresik.

1. Tren kasus positif dan angka kematian di Surabaya Raya masih tinggi

Sepekan Berjalan, PSBB Surabaya Raya Belum Tunjukkan Tren PositifKetua Tim Gugus Tugas Kuratif Penanganan COVID-19 Jatim, dr. Joni Wahyuhadi. Dok.IDN Times/Istimewa

Hal tersebut diakui oleh Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim, dr. Joni Wahyuhadi. Dia menyebut angka morbiditas (kasus positif) dan mortalitas (tingkat kematian) justru cenderung tinggi.

"Morbiditas ini bisa kita lihat di sini, jadi trend-nya belum menunjukkan penurunan. Padahal ini sudah hari ketujuh (PSBB). Tren mortalitas kita juga belum menunjukkan angka yang menyenangkan," ujarnya di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (4/5).

Terkait angka kematian, berdasarkan prosentase masih di atas 10 persen, tepatnya 10,77 persen. Padahal angka yang dapat ditoleransi maksimal 5 persen. Terlebih, Surabaya masih menyumbang angka kematian dengan jumlah banyak di Jatim.

2. Tekan angka kematian, butuh penambahan rumah sakit dan tenaga medis

Sepekan Berjalan, PSBB Surabaya Raya Belum Tunjukkan Tren Positifristekbrin.go.id

Untuk menekan jumlah kematian, dibutuhkan langkah yang nyata. Seperti halnya menambah jumlah rumah sakit dan menambah jumlah tenaga kesehatan. Pasalnya, kini daya tampung rumah sakit rujukan di Surabaya Raya sudah melebihi kapasitas alias overload. Rumah sakit darurat pun sedang disiapkan.

"Training-training juga sudah dilakukan, upaya upaya pemenuhan sarana juga sudah," kata Joni.

3. Polisi tindak 13.980 pelanggar selama PSBB

Sepekan Berjalan, PSBB Surabaya Raya Belum Tunjukkan Tren PositifPemeriksaan kendaraan di posko PSBB di MERR Surabaya, Selasa (28/4). IDN Times/Faiz Nashrillah

Di sisi lain, Polda Jatim bersama empat Polres jajaran kawasan Surabaya Raya (Polrestabes Surabaya, Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Polresta Sidoarjo dan Polres Gresik) sibuk menindak masyarakat yang dianggap melanggar aturan PSBB. Total yang sudah ditindak 13.980 pelanggar.

"Jenisnya, baik kendaraan pribadi, umum, maupun barang. Untuk sepeda motor ada lima item. Mulai dari tidak pakai masker, suhu tubuh pengendara, roda dua berbasis aplikasi tidak mengangkut barang, mengangkut penumpang tidak sebagaimana mestinya atau berboncengan, atau melebihi kapasitas," ujar Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko.

"Kemudian untuk kendaraan pribadi roda empat. Jenisnya, baik yang tidak menggunakan masker saat berkendara, penumpang melebihi kapasitas, tidak menjaga jarak, dan melebihi batas jam operasional," dia melanjutkan.

Baca Juga: PSBB Surabaya Raya, Jumlah Kendaraan Menurun Lebih dari 10 persen

4. Polisi juga minta 5.634 kendaraan putaf balik di perbatasan Jatim

Sepekan Berjalan, PSBB Surabaya Raya Belum Tunjukkan Tren PositifSeorang pengendara masuk ke dalam bilik disinfektasn di posko PSBB di MERR Surabaya, Selasa (28/4). IDN Times/Faiz Nashrillah

Selain penindakan PSBB Surabaya Raya, Polda Jatim juga menggelar penyekatan di delapan titik perbatasan pintu masuk Jatim. Dari Operasi Ketupat Semeru 2020 ini, sebanyak 5.634 diminta putar balik agar tidak mudik. Hal ini sejalan dengan perintah Presiden Joko 'Jokowi' Widodo beberapa waktu lalu.

"Kesadaran aktif masyarakat di masa seperti ini sangat penting. Selama PSBB dan Operasi Ketupat Semeru ini Polda Jatim bersama Kodam V/Brawijaya sebagai bagian Gugus Tugas Covid-19 melaksanakan kegiatan untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat dalam rangka memutus mata rantai penularan," Trunoyudo menegaskan.

Baca Juga: Puluhan Pelanggar PSBB Surabaya Terjaring Razia dan Ditahan Polisi 

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya