PVMBG Pastikan Awan Panas di Gunung Semeru Telah Hilang

Tetap hati-hati, masih ada potensi

Lumajang, IDN Times - Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Kasbani memastikan awan panas guguran yang disemburkan Gunung Semeru telah hilang. Dilaporkan sebelumnya, awan panas guguran dengan jarak luncur 2.000 terpantau di Semeru pukul 01.23 WIB, Selasa (1/12/2020) dini hari.

"Awan panas untuk saat ini sudah hilang, sudah tidak ada lagi," ujarnya saat ditelepon Selasa, pukul 11.25 WIB.

1. PVMBG evaluasi adanya potensi awan panas susulan

PVMBG Pastikan Awan Panas di Gunung Semeru Telah HilangIlustrasi awan Panas Gunung Semeru (Dok. BNPB)

Meski sudah tidak terpantau, PVMBG masih terus mengevaluasi adanya potensi awan panas susulan. Mengingat kondisi kubah pada bagian atas Semeru masih tidak stabil.

"Kubah yang di atas sudah lama itu kondisinya tidak stabil, dia longsor jadi awan panas melalui lembah itu dan kebetulan lembah ini memang kosong," kata Kasbani

"Masyarakat (diminta) tidak masuk ke dalam lembah (yang sempat dilewati awan panas)," dia menambahkan.

2. Awan panas mengarah ke lembah kosong bukan ke permukiman warga

PVMBG Pastikan Awan Panas di Gunung Semeru Telah HilangGuguran lava pijar teramati dari Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Selasa (1/12/2020) (ANTARA FOTO/Seno)

Kasbani juga memastikan bahwa awan panas tidak mengarah ke permukiman warga sekitar lereng Gunung Semeru. Awan tersebut hanya meluncur di sekitaran lembah kosong di dekat guguran lava pijar.

"Sudah kami lakukan koordinasi dengan tadi dengan BPBD setempat, supaya masyarat yang dekat dengan lembah itu menghindar," tegasnya.

Baca Juga: Bertambah, 550 Jiwa Mengungsi Setelah Semeru Semburkan Awan Panas

3. Status Gunung Semeru masih level II atau waspada

PVMBG Pastikan Awan Panas di Gunung Semeru Telah HilangKondisi Gunung Semeru, Minggu (29/11/2020). Instagram.com/bbtnbromotenggersemeru

Sampai sekarang, lanjut Kasbani, Gunung Semeru masih ditetapkan pada level II atau dalam status waspada. Belum ada kepastian mencabut status ini. Meskipun saat ini terpantau belum ada peningkatan aktivitas vulkanik signifikan yang ditunjukkan gunung tertinggi di Pulau Jawa ini.

"Sampai sekarang statusnya masih level dua, waspada, masih sama. Karena tidak ada peningkatan aktivitas vulkaniknya kecuali ada longsoran yang tidak stabil tadi dan ini akan kami monitor terus akan kami pantau terus supaya bisa mengetahui kondisi apakah nanti ada potensi awan panas susulan itu," sebutnya.

Baca Juga: Semeru Waspada, Warga Sekitar Lereng Mulai Rasakan Hujan Abu Vulkanik

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya