Penembakan Pria di Sampang Diduga Berawal dari Status FB Soal Pilpres

Sempat terjadi pertarungan juga lho

Surabaya, IDN Times - Kasus penembakan terhadap warga Sokobanah, Kabupaten Sampang, Subaidi (40), telah diselidiki oleh Polres Sampang. Hasilnya, tersangka, warga Sokobanah Kabupaten Sampang, Idris (30), mengaku tersinggung dengan beberapa postingan korban di media sosial Facebook.

Dari informasi yang diterima IDN Times, begini fakta-faktanya.

Baca Juga: Korban Penembakan Sampang Meninggal Dunia di RSUD Dr. Soetomo Surabaya

1. Motif pembunuhan didasari sakit hati

Penembakan Pria di Sampang Diduga Berawal dari Status FB Soal Pilpresinstagram.com/dataprotection.blog

Melalui laporan Polres Sampang kepada Polda Jatim, Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera, membenarkan bahwa motif pembunuhan ini karena sakit hati. "Karena korban (Subaidi) mengupload video tersangka (Idris) di Facebook dan dengan kata-kata kasar hingga mengancam akan membunuh tersangka " ujarnya.

2. Ada oknum anggota ormas yang sempat klarifikasi ke rumah tersangka

Penembakan Pria di Sampang Diduga Berawal dari Status FB Soal PilpresIDN Times/Musthofa Aldo

Awalnya, seorang pimpinan salah satu ormas bernama Habib Bahar dalam akun Facebooknya memposting sebuah video. Dalam video itu tampak dia sedang memegang samurai dengan caption, "Siapa pendukung Jokowi yang ingin merasakan pedang ini?"

Postingan tersebut lalu direspons oleh tersangka, Idris, dengan akunnya 'Idris Afandi Afandi'. "Saya pingin merasakan tajamnya pedang Habib Bahar tersebut," tulis Idris mengomentari video itu.

Pasca postingan itu, kemudian ada seorang ustaz bernama Bahrud dan seorang pria bernama Subaidi yang mengaku anggota dari salah satu ormas Islam. Mereka berdua mengaku murid dari Habib Bahar.

Bahrud bersama Subaidi, pada Minggu (28/11), pukul 16.00 WIB, datang ke rumah Idris. Tujuannya, untuk mengklarifikasi soal video yang dikomen oleh Idris. Mereka menjelaskan kepada Idris, soal postingannya di video gurunya itu. 

3. Ternyata Facebook tersangka dibajak

Penembakan Pria di Sampang Diduga Berawal dari Status FB Soal PilpresIDN Times/Musthofa Aldo

Dalam pertemuan di rumahnya itu Idris juga mengklarifikasi bahwa akun yang berkomentar di postingan Habib Bahar benar miliknya, tetapi bukan dia yang mengoperasikannya alias dibajak. "Karena HP tersangka telah dijual, dan tersangka ingat pada saat menjualnya lupa belum logout dari aplikasi Facebook," kata Barung.

4. Sempat terjadi cekcok hingga adanya tembakan yang dilepaskan oleh tersangka

Penembakan Pria di Sampang Diduga Berawal dari Status FB Soal PilpresIDN Times/Sukma Shakti

Beberapa hari setelah pertemuan itu, Subaidi mengunggah video pertemuan mereka bertiga. Dalam video itu Subaidi memberi caption yang menyebut Idris ketakutan hingga terkencing-kencing saat didatangi. Dalam video itu, Subaidi juga menyebut akan membunuh Idris jika bertemu.

Idris yang melihat postingan itu, langsung bertolak untuk mendatangi rumah Subaidi untuk meminta klarifikasi. Namun kala itu, Subaidi tidak sedang berada di rumah. Dia pun hanya bertemu mertua Subaidi dan mendapat informasi kalau Subaidi berprofesi sebagai tukang gigi itu, sedang berada di Malang. Karena tidak bertemu Subaidi, tersangka  memutuskan pulang.

Selanjutnya, pada Rabu (21/11), pukul 09.00 WIB, Idris ke Pasar Pleranan untuk membeli gendongan bayi. Ketika di perjalanan, Idris berpapasan dengan Subaidi yang sama-sama mengendarai sepeda motor. Subaidi pun menabrak tersangka hingga terjatuh. Setelah itu, Subaidi mengeluarkan sebilah pisau dari balik baju dan menyabetkannya kepada Idris.

Sabetan Subaidi ini berhasil dihindari oleh Idris dan langsung mengambil senjata api yang disimpan di dalam kantongnya. Idris kemudian menembakkan pistol yang dibawanya ke arah dada kiri Subaidi, sehingga tembus pinggang kanan bawah.

Setelah itu tersangka lari dan meninggalkan sepeda motornya. Subaidi yang mengalami luka tembak masih mencoba mengejarnya, sambil mengambil batu dan melempari tersangka, namun tidak berhasil. Setelah itu, Idris tidak melihat Subaidi lagi, hingga kemudian mendengar kabar bahwa Subaidi sudah meninggal dunia.

5. Polisi amankan senjata api rakitan dan tersangka terancam hukuman seumur hidup

Penembakan Pria di Sampang Diduga Berawal dari Status FB Soal PilpresIDN Times/Musthofa Aldo

Mengetahui ada laporan, anggota Polres Sampang bergerak meringkus Idris. Dari tangan tersangka, polisi menyita barang bukti satu senjata api rakitan berwarna hitam. Atas perbuatannya, dia terjerat Pasal 340 KUHP jo Pasal 56 ayat 1 ke 1e dan 2e KUHP atau Pasal 338 KUHP jo Pasal 1 ayat 1 UURI Nomor : 12/Drt/1951 dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup.

Baca Juga: Panitia Pemungutan Suara Sampang Ditembak Orang Tak Dikenal

Topik:

  • Edwin Fajerial

Berita Terkini Lainnya