Pemprov Jatim Gandeng Belanda Tangani Banjir

Semoga proyeknya terealisasi ya

Surabaya, IDN Times — Banjir menjadi salah satu masalah yang terjadi di beberapa daerah di Jawa Timur (Jatim). Nah, untuk mengatasi itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) menggandeng Belanda untuk menyelesaikan masalah luapan Kali Welang yang acap terjadi di Pasuruan.

Baru-baru ini, Dinas PU Sumber Daya Air Jatim menggelar rapat khusus terkait Kali Welangbersama Konsultan Witteveen Boos, Nuffic Neso dan AidEnvironment yang ditugaskan oleh Kementerian Investasi Belanda. Rapat merumuskan implementasi masterplan yang telah dikerjakan pada fase 1.

Kepala Dinas PU Sumber Daya Air Jatim, Baju Trihaksoro mengatakan melibatkan Belanda dalam pengendalian banjir di Kali Welang ini merupakan tindak lanjut dari kerjasama MoU Water Treatment antara Kementerian PUPR dan Kementerian Infrastruktur dan Manajemen Air Belanda. 

"Sebagai pilot project yaitu di Kali Welang Pasuruan, di sana akan ada tiga kegiatan yang akan dilakukan dalam rangka pengendalian banjit di Sungai Welang. Proyeknya akan ada tiga kegiatan di tahun ini mulai sektor hulu, tengah sampai hilir," ujarnya, Rabu (9/8/2023).

Penyusunan program perencanaan dalam masterplan ini akan disusun berdasarkan kearifan lokal. Tapi tetap dengan mendengarkan masukan dan juga saran dari warga masyarakat setempat.

"Jadi nanti perencanaan pengembangannya mulai dijadikan konservasi, saranan edukasi maupun wisata di kali Welang," kata dia.

Program pengendalian banjir dan juga pengembangan Kali Welang ini akan dilakukan dengan dana hibah dari Belanda, sebesar Rp4 miliar. Program ini bakal dimaksimalkan dengan tujuan banjir di Kali Welang bisa teratasi.

Ketua tim dari Konsultan Witteveen Boos, Nuffic Neso AidEnvironment Victor Coenen mengatakan bahwa permasalahan di Kali Welang adalah masalah yang serius. Pihaknya telah melakukan kajian permasalahan Kali Welang mulai dari hulu hingga hilir. 

"Kita melihat permasalahan yang cukup ekstrem. Mulai dari sanitasi, banjir dan juga longsor. Maka dalam proyek ini kita mencoba mengurai dan merumuskan solusinya. Bahwa sudah saatnya kita mengambil langkah," kata Victor.

Salah satu yang menjadi prioritas adalah terkait erosi dan banjir. Oleh sebab itu rapat kali ini dilakukan agar implementasi pengendalian sungai bisa dilaksanakan secara tepat dan cepat. Termasuk mendengarkan masukan dan saran dari OPD terkait.

"Kita ingin sungai dikelola secara baik sehingga mendatangkan manfaat, bukan mendatangkan bencana. Karena jika terkelola dengan baik pasti masyarakat akan merasakan kesejahteraan dari sungai Kali Welang," pungkasnya.

Baca Juga: Longsor dan Banjir Terjadi di 3 Daerah Jatim dalam Sehari

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya