Ningsih Tinampi Klaim Punya Obat COVID-19, dr.Joni: Ada Tahapannya
Dirut RSUD Dr Soetomo Joni Wahyuhadi saat konferensi pers, Senin (27/1). IDN Times/Fitria Madia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Baru-baru ini praktisi pengobatan alternatif, Ningsih Tinampi mengklaim menemukan obat untuk menyembuhkan COVID-19. Obat itu dipromosikan melalui akun YouTubenya dan dibanderol dengan harga Rp35 ribu. Temuan ini pun ditanggapi Satuan Gugus Tugas Rumpun Kuratif Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim.
1. Virus bisa sembuh sendiri jika menyerang tubuh orang yang fit
Ilustrasi virus corona. pixabay.com/illustrationsKetua Rumpun Kuratif sekaligus Dirut RSUD dr. Soetomo, dr.Joni Wahyuhadi membeberkan sebenarnya virus yang masuk ke tubuh manusia dapat ditangkal dengan sendirinya oleh sistem imun. Apabila kondisi pasien itu fit tanpa penyakit penyerta dia akan sembuh dengan sendirinya.
"Prinsip infeksi virus atau wabah virus di mana-mana itu penyakit yang bisa sembuh sendiri," ujarnya saat konferensi pers di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (20/4).
"Yang jadi masalah kalau virus masuk pada orang berisiko. (Seperti) usia tua, orang dengan sistem imun yang lemah, hipertensi, diabet, obesitas atau penyakit paru kronis," kata dia. Hal ini bisa mengakibatkan pasien meninggal dunia.
2. Obat antivirus harus melalui tahapan
Dirut RSUD Dr Soetomo Joni Wahyuhadi saat konferensi pers, Senin (27/1). IDN Times/Fitria MadiaMerujuk pada temuan Ningsih, acap kali obat alternatif bisa menyembuhkan pasien terinfeksi virus atau sakit. Kemudian ada testimoni yang dibuat oleh pasien tersebut sehingga masyarakat segera mencoba obat itu.
"Menemukan obat harus memenuhi syarat tertentu. Mulai teori yang bagus, bisa diterima. Kemudian di lab, percobaan di binatang. Kemudian baru trail. Jadi panjang (prosesnya)," Joni menjelaskan.
"Pendekatan ilmiah temuan obat harus melalui fase-fase, yang non ilmiah juga kadang ada efek sampingnya, kadang tidak ada efek sampingnya," dia menambahkan.
Baca Juga: Pengobatan Ningsih Tinampi Tak Sesuai Ilmu Kedokteran, Begini Kata IDI
3. Penggunaan obat alternatif harus mempertimbangkan standar, komposisi, dan izin edarnya
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat melakukan konferensi pers Senin (20/4). Dok.IDN Times/IstimewaSementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa penggunaan obat alternatif harus mempertimbangkan standar, komposisi yang terkandung di dalamnya, serta izin edarnya. Sehingga tidak ada risiko maupun efek samping setelah mengonsumsi obat tersebut.
"Kita punya standar melihat satu produk, ingredient, izin edarnya. Itu jadi SOP penanganan semua pada medical," ucapnya.
Baca Juga: MUI Jatim Turun Tangan untuk Meneliti Pengobatan Ningsih Tinampi
