Natal Pas-pasan Ala Warga Kapasan

Rumah mereka ludes terbakar, kini warga jadi pengungsi

Surabaya, IDN Times - Tak ada baju baru atau kue nastar. Jangankan kudapan khas, ke gereja saja mereka tak bisa. Perayaan tahun ini memang dirasakan sangat berbeda oleh warga Kapasan Dalam Gang I dan II. Betapa tidak, sebanyak 16 rumah di sini hangus terbakar dilalap oleh si jago merah. Kini mereka mengungsi di Kantor Kelurahan Kapasan. Raut sedih tetap terpancar dari wajahnya meski sejatinya harus merayakan hari raya yang penuh kebahagiaan.

1. Natal tak bisa ke gereja

Natal Pas-pasan Ala Warga KapasanIDN Times/Ardiansyah Fajar

Parahnya, dalam peringatan Natal kali ini, beberapa warga memilih tidak ke gereja. Seperti halnya Ferry Pranoto (43). Dia merasa tidak sedang merayakan hari raya. "Salam-salaman gitu aja ngucapin 'Selamat Natal', gak ke gereja," ujarnya saat ditemui, Selasa (25/12).

2. Tak punya pakaian ganti untuk ke gereja

Natal Pas-pasan Ala Warga KapasanIDN Times/Ardiansyah Fajar

Saat ditanya kenapa tidak ke gereja, Ferry mengatakan tidak mempunyai pakaian ganti. Kini, dia dan keluarga hanya bisa menunggu rekontruksi rumahnya. "Kendala gak ke gereja pakaian gak ada celana gak ada, yang disumbangkan gak cukup buat saya. Merayakan natal sama tahun baru 2018 sedih, biasanya ke gereja merayakan di rumah mertua," jelasnya.

3. Tak bisa nikmati indahnya pohon Natal di rumah

Natal Pas-pasan Ala Warga KapasanIDN Times/Imam Rosidin

Kini Ferry hanya berharap kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya agar bisa kembali menikmati hidup layak. "Gak keleleran (terlantar) di penampungan terus, butuh bantuan modal buat kerja. Usaha (optik) saya habis terbakar," bebernya.

Ferry menambahkan kalau masih mengenang perayaan Natal di tahun-tahun sebelumnya. Dia mengatakan selalu ada pohon Natal yang terpajang di rumahnya. "Biasanya ada pohon natal, amblas kebakar semua. Sudah dipersiapkan, ada di atas," tambahnya.

4. Pohon Natal di kampung juga tidak ada

Natal Pas-pasan Ala Warga KapasanIDN Times/Ardiansyah Fajar

Hal yang sama juga dikeluhkan oleh Biao In (74). Ia menceritakan bahwa perayaan Natal di wilayah tersebut biasanya berlangsung ramai. Bahkan, warga kampung kerap bergotong royong membuat pohon natal. "Berhubung sekarang kesusahan, kami tidak merayakan. Tapi merayakannya hanya ke gereja saja," katanya.

Baca Juga: Puncak Libur Natal, Penumpang Ferry dari Bali ke Jawa Naik 74 Persen

5. Perayaan Natal di kampung Kapasan Dalam sepi, fokus bangun rumah yang terbakar

Natal Pas-pasan Ala Warga KapasanIDN Times/Ardiansyah Fajar

Ketua RW 08 Kapasan Dalam, Djaja Soedjipto membenarkan bahwa perayaan Natal di kampungnya tahun ini tidak semeriah tahun sebelumnya. Dia kini fokus untuk membangun kembali rumah warga yang terbakar. "Ya sekarang tidak ada apa-apa, kalau soal pakaian sudah dapat bantuan dari pemkot di posko semua. Tapi ya sekarang seperti ini keadaanya," pungkasnya.

Baca Juga: Sempat Jadi Sasaran Bom, Begini Kondisi Misa Natal di Gereja SMTB

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya