Khofifah Sebut Tingkat Kepatuhan Masyarakat di Surabaya Raya Rendah

Paparkan data IKA FKM Unair di depan Mahfud, Doni, & Terawan

Surabaya, IDN Times - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menyatakan bahwa tingkat kepatuhan masyarakat di Surabaya Raya rendah. Pemaparan itu dia sampaikan di depan Ketua Gugus Tugas Pusat Doni Monardo, Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, dan Menteri Kesehatan (Menkes) dr. Terawan Agus Putranto saat rapat koordinasi di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu (24/6).

1. Hanya 30 persen yang pakai masker di tempat ibadah

Khofifah Sebut Tingkat Kepatuhan Masyarakat di Surabaya Raya RendahGubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa (kanan) saat memberikan paparan di Gedung Grahadi, Surabaya, Rabu (24/6). IDN Times/Dok.Istimewa

Rendahnya tingkat kepatuhan di Surabaya Raya yang dibeberkan Khofifah ini berdasarkan survei Ikatan Alumni Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (IKA FKM Unair). Mantan Menteri Sosial ini mengungkap bahwa hanya 30 persen masyarakat yang mau memakai masker di tempat ibadah.

"Masih ada 70 persen yang tidak menggunakan masker. Kemudian 84 persen, mereka tidak physical distancing," kata dia.

2. Tingkat kepatuhan di pasar tradisional dan tempat tongkrongan rendah

Khofifah Sebut Tingkat Kepatuhan Masyarakat di Surabaya Raya RendahIlustrasi Pasar (IDN Times/Rochmanudin)

Selain itu, gubernur kelahiran Surabaya ini mengatakan, di pasar tradisional maupun tempat tongkrongan tingkat kepatuhan masyarakat Surabaya Raya di bawah 20 persen. Dia menyebu,t masyarakat yang tidak memakai masker di pasar 84 persen, sedangkan di tempat tongkrongan 88 persen.

"Pasar tradisional 92,8 persen buka, 84 persen tidak menggunakan masker, 89 persen tidak physical distancing," ucapnya.

"Lalu kita lihat bagaimana tempat cangkrukan, warung, saya lihat 88 persen mereka tidak menggunakan masker dan 89 persen mereka tidak physical distancing. Ini hasil dari IKA FKM Unair," dia melanjutkan.

Baca Juga: Khofifah: Rapid Test Jatim Tertinggi di Indonesia

3. Padahal PSBB mampu menekan rate of transmission di bawah 1

Khofifah Sebut Tingkat Kepatuhan Masyarakat di Surabaya Raya RendahIlustrasi PSBB Surabaya Raya. IDN Times/Mia Amalia

Melihat hasil survei tersebut, Khofifah tentunya sangat menyayangkan. Sebab, Surabaya Raya sudah menggelar Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga tiga tahap. Ditambah lagi masa transisi selama dua pekan yang berakhir pada 22 Juni lalu.

Kebijakan-kebijakan ini, lanjut Khofifah, sebenarnya sudah menemui hasil. "Kami ingin menyampaikan bahwa PSBB di Surabaya Raya itu sudah sempat sukses kalau dari sisi Rt (rate of transmission atau tingkat penularan) di bawah 1. Jadi pada tanggal 20 sampai tanggal 26 Mei sesungguhnya sudah tepat di bawah 1," ungkapnya.

Baca Juga: Doni Monardo Dapat Informasi Adanya Klaster Jenazah di Jatim

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya