Kapal Tenggelam di Sumenep, Lewat Pelabuhan Liar dan Tak Penuhi Syarat

...

Surabaya, IDN Times - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Timur (Jatim), Fattah Jasin menyebut bahwa tragedi tenggelamnya KM Arim Jaya pada Senin (17/7) di luar pengawasan. Alasannya, pelabuhan yang dilalui merupakan jalur tikus dan tak digunakan untuk kapal penumpang. 

1. Pelabuhan yang dilalui KM Arim Jaya liar

Kapal Tenggelam di Sumenep, Lewat Pelabuhan Liar dan Tak Penuhi SyaratPixabay

Fattah mengatakan, bahwa pelabuhan Gowa-gowa yang merupakan pemberangkatan KM Arim Jaya ialah pelabuhan liar. Sementara Pelabuhan Dungkek, Sumenep, ialah pelabuhan perikanan.

"Dungkek belum secara resmi dikelola sebagai pelabuhan laut maupun penyeberangan tapi pelabuhan perikanan. Gowa-gowa ya liar pelabuhannya," ujarnya saat dihubungi, Selasa (18/7).

Baca Juga: Kapal Motor di Sumenep Tenggelam, 10 Orang Dinyatakan Hilang

2. Seharusnya kapal penumpang melalui Pelabuhan Kalianget

Kapal Tenggelam di Sumenep, Lewat Pelabuhan Liar dan Tak Penuhi Syaratilustrasi (Pixabay)

 

Fattah menambahkan, pelabuhan yang resmi untuk penyeberangan adalah Pelabuhan Kalianget Sumenep. "Kalau Kalianget itu resmi dikelola Pelindo," tambahnya.

Ditanya terkait langkah ke depan dari Pemprov Jatim melalui Dishub, Fattah menyampaikan bukan kewenangannya. Karena, saat ini kewenangan berada di Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terlebih dahulu.

"Kewenangan keselamatan laut ada di kementrian Perhubungan melalui kesyahbandaran," ucap Fattah.

3. Syahbandar sebut kapal yang melaju tidak penuhi syarat dan sudah beri peringatan

Kapal Tenggelam di Sumenep, Lewat Pelabuhan Liar dan Tak Penuhi SyaratIlustrasi kapal tenggelam. (ANTARA FOTO/M N Kanwa)

Sementara itu, Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kalianget, Supriyanto, mengatakan keberangkatan kapal memang dari Gowa-gowa yang merupakan kewenangan UPT Sapudi. Kapal ini diakuinya tidak memenuhi syarat terkait jumlah penumpang, tapi tetap nekat menyeberang.

"Biasanya penumpangnya ya tidak memenuhi syarat. Ya namanya di daerah kepulauan itu kondisinya seperti itu. Sehingga tanpa memperhatikan unsur keselamatan," katanya.

Pihaknya pun sudah memepringatkan berulangkali via Radio Republik Indonesia (RRI). Karena memang kapal yang dipakai tidak untuk mengangkut penumpang orang, tapi untuk ikan.

"Kalau kita sudah memperingatkan dengan RRI (Radio Republik Indonesia) dengan media yang ada mengenai bahaya yang ada. Diabaikan oleh ABK, bukan untuk ngangkut penumpang, ini untuk cari ikan. Ini bukan untuk penumpang orang. Kita sudah sosialisasi tidak henti-hentinya," tambahnya.

Baca Juga: Perahu Tenggelam di Sumenep, Basarnas Masih Cari 9 Korban

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya