Jemaah Haji Bali Tertua Berangkat dari Embarkasi Surabaya

Dibantu keponakan bisa pergi ke Tanah Suci

Surabaya, IDN Times - Juhwariyah menjadi jemaah haji tertua asal Bali. Perempuan yang menginjak usia 103 tahun ini tergabung dalam kloter 45 embarkasi Surabaya. Dia mengaku daftar haji pada tahun 2014 lalu dengan penuh perjuangan.

“Alhamdulillah, karena saya lansia jadi saya mendapat prioritas berangkat haji," ujar perempuan yang tinggal di Kampung Kodok, Banjar Tegal Belodan, Desa Dauh Peken, Kecamatan/Kabupaten Tabanan.

Juhrawiyah merupakan perempuan kelahiran Kecamatan Raas, Kabupaten Sumenep, Madura. Sekitar awal 1990-an, Juhrawiyah  pindah ke Bali dan tinggal serta berdagang di kawasan Kuta, Kabupaten Badung. Kemudian pada tahun 2000-an, ia pindah ke Tabanan.

Juhwariyah mengaku, berangkatnya dia ke Tanah Suci juga ada andil dari sang keponakan. Sehingga dapat melunasi biaya perjalanan ibadah haji. “Saya tidak memiliki anak karena saya tidak menikah. Para ponakan saya yang sudah membantu saya menyiapkan semua kelengkapan ibadah haji,” kata dia.

Meskipun sudah berusia lebih dari satu abad, Juhrawiyah masih memiliki kondisi kesehatan yang prima. Dia tak menggunakan alat bantu tongkat atau kursi roda untuk berjalan.

Juhrawiyah tidak memiliki pekerjaan tetap. Ia hanya membantu mengasuh cucu dari keponakannya. Terkadang ia juga membantu keponakannya menjual baju obral di wilayah Kampung Kodok.

Ia berharap semoga diberi kelancaran selama beribadah di Tanah Suci. Dia tak menyangka jika pekerjaan sehari-harinya yang hanya serabutan namun masih diberi pertolongan Allah untuk menjadi tamu Allah di Baitullah.

Baca Juga: Satu Lagi Jemaah Haji Asal Jatim Wafat di Madinah

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya