Ikut May Day, AJI Surabaya: Jurnalis Juga Buruh!

Kesejahteraan jurnalis masih jauh dari kata ideal

Surabaya, IDN Times - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Surabaya turut turun aksi pada peringatan Hari Buruh 2019 atau yang lebih akrab dikenal May Day, di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu (1/5). Turunnya AJI Surabaya ini tentunya tanpa alasan.

Ketua AJI Surabaya, Miftah Faridl mengatakan, awak media alias wartawan juga buruh. Ia mengajak kepada semua wartawan sadar kelas sebagai kelas pekerja.

"Sehingga kami berharap merangkul banyak pekerja media untuk segera sadar bahwa mereka juga buruh," tegas Faridl.

Wartawan, lanjut Faridl, bukan hanya diikat dengan undang-undang profesi tapi juga diikat dengan undang-undang ketenagakerjaan. Saat ini, kesejahteraan dan perlindungan untuk wartawan masih jauh dari kata ideal.

"Kalau kemudian kelas ini tidak segera dibentuk, maka jangan kaget banyak jurnalis yang dipecat, tidak segera bergerak. Kemudian isu soal kesejahteraan juga sulit sekali kami perjuangkan," ungkap Faridl.

Tak hanya itu, Faridl juga menyebut masih banyak wartawan di Surabaya yang digaji dibawa upah minimum regional (UMR). Banyak yang digaji hanya Rp2 juta saja. Padahal UMR saat ini Rp3,871 juta.

"Kalau menurut peraturan sesuai dengan Pemkot Surabaya, gaji wartawan harus UMR+20 persen," tandas Faridl.

Baca Juga: Konser Penghibur Buruh Dibubarkan Ribuan Massa

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya