Empat Kecamatan di Bangkalan Bakal Lockdown Mikro
_600x400.jpg)
Surabaya, IDN Times - Polda Jawa Timur (Jatim) turut turun tangan perihal lonjakan kasus COVID-19 di Bangkalan, Madura. Saat ini Korps Bhayangkara merencanakan diberlakukan mikro lockdown di kecamatan-kecamatan yang kasusnya tinggi
"Akan menerapkan mikro lockdown di empat kecamatan," ujar Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta, Senin (7/6/2021).
1. Ada empat kecamatan yang jadi atensi
Empat kecamatan di Bangkalan yang dimaksud oleh Nico ialah Kecamatan Bangkalan, Kecamatan Arosbaya, Kecamatan Klampis dan Kecamatan Geger. Sekarang ini pihaknya masih berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan Polres Bangkalan.
Penyemprotan disinfektan di empat kecamatan zona rawan juga segera dilalukan. Serta meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan operasi yustisi di tempat keramaian, dan melakukan pembagian masker di kawasan zona rawan.
Baca Juga: Kasus COVID-19 di Madura Melonjak, Suramadu Disekat
2. Swab antigen di perbatasan diperketat
Selain itu, Polda Jatim juga ingin giat swab antigen di perbatasan Surabaya-Bangkalan terus digalakan oleh Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Bagi warga Bangkalan dan Surabaya yang akan bepergian diimbau membawa surat bebas COVID-19 karena pos penyekatan diperkatat.
"Upaya penyekatan, serta mendirikan pos penyekatan di dua sisi, pintu masuk Madura maupun Surabaya, dengan melakukan swab antigen on the spot," katanya.
3. Disiapkan rumah sakit rujukan dan imbau masyarakat disiplin prokes
Selain itu, juga akan menyiapkan satu rumah sakit rujukan di daerah Bangkalan, satu rumah sakit lapangan di Badan Pengembangan Wilayah Surabaya - Madura (BPWS) dan menyiapkan enam rumah sakit rujukan di Surabaya.
Keenamnya adalah RSU dr Soetomo, RSU Universitas Airlangga, RSU Haji Surabaya, RSU PHC, RSU Adi Husada Undaan, dan RSU Al Irsyad. Seluruh masyarakat Bangkalan diminta patuh protokol kesehatan supaya kasus COVID-19 di sana tidak semakin parah.
"Diminta tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda untuk memberikan edukasi dan mengoptimalkan PPKM Mikro, terutama RT RW yang ada warganya positif aktif, untuk melakukan tracing terhadap interaksi pasien positif dengan warga sekitar," pungkasnya.
Baca Juga: 2.600 Pengendara di Suramadu Dites Swab, 84 Orang Positif