Dua Dokter Junior di Jatim yang Tertular COVID-19 Dinyatakan Sembuh

Alhamdulillah~

Surabaya, IDN Times - Dua dokter di Jawa Timur (Jatim) dikabarkan tertular virus corona atau COVID-19. Kabar ini pun dikonfirmasi kebenarannya oleh Ketua Gugus Tugas Rumpun Kuratif Dr Joni Wahyuhadi saat konferensi pers di Gedung Negara Grahadi, Senin malam (30/3).

1. Dokter muda tertular saat berpapasan dengan pasien positif

Dua Dokter Junior di Jatim yang Tertular COVID-19 Dinyatakan SembuhIlustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Kedua dokter yang tertular masih berusia muda bukan kategori dokter senior. Mereka bertugas sebagai tenaga medis di rumah sakit rujukan penanganan COVID-19. Namun, keduanya tertular bukan ketika menangani pasien. Melainkan saat berpapasan dengan pasien positif virus.

"Untuk dokter ada (positif), tapi bukan dokter senior. Beliau itu terkenanya tidak sengaja berpapasan dengan pasien. Jadi tidak di dalam proses pelayanan," ujarnya.

2. Keduanya dinyatakan sudah sembuh

Dua Dokter Junior di Jatim yang Tertular COVID-19 Dinyatakan SembuhIlustrasi Corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Mengetahui terpapar virus, keduanya langsung ditangani secara medis. Tak berlangsung lama, keduanya dinyatakan sembuh dari infeksi COVID-19. Hasil tes dua kali yang dijalani negatif. Joni tidak merinci identitas dokter yang dimaksud.

"Sudah sembuh. Ada dua orang, tapi semuanya dokter junior," kata Joni.

Baca Juga: Ini Hasil Tracing Penyebaran Virus Corona dari Klaster Asrama Haji

3. Libatkan 152 dokter spesialis paru-paru

Dua Dokter Junior di Jatim yang Tertular COVID-19 Dinyatakan SembuhIlustrasi paru-paru. Pixabay/kalhh

Saat ini semua dokter dan tenaga medis di Jatim telah menjalankan prosedur sesuai yang ditetapkan kementerian kesehatan dalam menangani pasien COVID-19. Termasuk memakai alat pelindung diri (APD). Serta, merawat pasien dalam ruang isolasi. Jumlah dokter yang diturunkan 152 dokter spesialis paru.

"Kalau ditanya jumlahnya, seluruh dokter kesluruhan bervariasi. Tergantung case-nya, karena ini kalau ada komplikasi ditambah dokternya. Bila ada diabetesnya, ya dokter endokrin ditambah. Kalau penyakit jantung ditambah jantung," Joni menjelaskan.

Dokter spesialis paru, lanjut Joni, yang akan menjadi pemimpin saat menangani pasien positif corona.

Baca Juga: Ikhtiar Sebelum Tawakal, PWNU Jatim Pasang Bilik Sterilisasi

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya