Ini Hasil Tracing Penyebaran Virus Corona dari Klaster Asrama Haji

Sudah ada satu orang yang meninggal dunia

Surabaya, IDN Times - Tim Gugus Tugas Penanganan Virus Corona atau COVID-19 Jawa Timur (Jatim) terus melakukan tracing penularan virus pada peserta pelatihan calon petugas haji di Asrama Haji Sukolilo, Surbaya yang digelar 9-18 Maret lalu. Penyebaran ini terungkap, usai peserta pelatihan yang merupakan seorang dosen IAIN Kediri meninggal akibat terinfeksi COVID-19.

Tracing ini penting, mengingat pelatihan tersebut melibatkan 415 peserta. Terdiri dari 166 orang Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI), serta 249 petugas dinas kesehatan. Mereka diketahui berasal dari kabupaten/kota se-Jatim, Bali, hingga NTT.

1. Ditemukan satu narasumber positif COVID-19

Ini Hasil Tracing Penyebaran Virus Corona dari Klaster Asrama HajiIlustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Hasil tracing sementara ini menyebut, ada seorang narasumber yang diinyatakan positif COVID-19. Awalnya, dia mengisi materi pada 10 Maret. Dia masuk rumah sakit pada 12 Maret dan masuk kategori pasien dalam pengawasan (PDP). Hasil tesnya keluar pada 18 Maret dan dinyatakan positif terjangkit.

"Jadi salah satu narasumber, tanggal 10 maret dia jadi narasumber, tanggal 12 maret dia MRS (masuk rumah sakit), tanggal 18 maret swab-nya positif," terang Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Jatim dr Kohar Hari Santoso saat konferensi pers di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Minggu malam (29/3).

2. Ditemukan narasumber lain yang juga positif virus corona

Ini Hasil Tracing Penyebaran Virus Corona dari Klaster Asrama HajiIlustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Lebih lanjut, hasil tracing lanjutan lantas menemukan lagi seorang narasumber yang positif virus corona. Dia mengisi materi pada 15 Maret. Sepulang dari Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, dia masuk rumah sakit pada 19 Maret. Dia menjalani tes swab dan hasilnya dinyatakan positif pada 21 Maret.

"Narasumber yang lain, tanggal 15 maret narasumber. Tanggal 19 dia MRS, tanggal 21 swab-nya keluar, positif," kata Kohar.

Sayangnya, mantan Kepala Dinas Kesehatan Jatim ini tak membeberkan dari daerah mana narasumber tersebut berasal. Dia juga enggan mengungkap riwayat kontak keduanya sebelum mengisi pelatihan di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya.

Baca Juga: Klaster COVID-19 Asrama Haji, Peserta Tersebar Hingga Bali dan NTT

3. Satu pasien positif COVID-19 di Kediri meninggal dunia

Ini Hasil Tracing Penyebaran Virus Corona dari Klaster Asrama HajiIlustrasi virus corona. IDN Times/Sukma Shakti

Selanjutnya Tim Tracing berfokus melacak penularan virus corona pada peserta pelatihan. Dalam pelatihan ini peserta dibagi menjadi 10 kelas. Hasil tracing di kelas 3, ada dua peserta dinyatakan berstatus PDP dan dirawat di RSUD Kediri.

Sebelum hasil tes swab keluar, seoarang peserta yang merupakan dosen IAIN Kediri dinyatakan meninggal dunia. Selang dua hari, hasil tesnya positif. Sedangkan satu PDP lainnya juga dinyatakan positif.

"Dua peserta Kediri ini ada yang kemudian tanggal 25 (Maret) wafat, tanggal 27 keluar hasil swab-nya positif. Satu peserta lagi keluar, hasil swab-nya positif," kata Kohar.

4. Ditemukan 14 peserta jadi PDP, empat dinyatakan positif

Ini Hasil Tracing Penyebaran Virus Corona dari Klaster Asrama Haji(Ilustrasi virus corona) IDN Times/Arief Rahmat

Pelacakan pun digeber oleh Tim Tracing, alhasil ditemukan 14 peserta berstatus PDP. Bahkan, hasil empat di antaranya positif terinfeksi virus corona. Namun, daerah asal mereka tidak diungkap lebih jauh.

"Perkembangan terbaru jumlah PDP yang kami temukan sebanyak 14 orang. Empat di antaranya positif," imbuh Kohar.

5. Pelacakan berlanjut dengan rapid test, hasilnya 9 peserta pelatihan positif

Ini Hasil Tracing Penyebaran Virus Corona dari Klaster Asrama HajiIlustrasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Terbaru, hasil rapid test menyebut ada 9 peserta pelatihan calon petugas haji yang dinyatakan terjangkit virus corona. Mereka ialah peserta yang berada di kelas 9 dan kelas 7. "Hari ini (Minggu) sudah kami tracing lebih jauh lagi ada tambahan 9 yang positif. Yaitu kami temukan di kelas 9," ucap Kohar.

"Ada 3 orang  yaitu berasal dari Mojokerto 2, Gresik 1. Pada kelas 7, dari Tuban 2 orang. Di kelas 2 dari Kabupaten Lamongan 2 orang," kata dia. Sisanya tidak dirinci lebih jauh.

Namun, hasil rapid test terhadap 9 PDP yang positif ini belum dijadikan diagnosis final. Sebabm masih harus diuji dengan swab tes di laboratorium. Kesembilan pasien ini juga belum termasuk dalam jumlah 90 pasien positif di Jatim. Nantinya penambahan kumulatif diumumkan oleh pemerintah pusat.

Baca Juga: Klaster COVID-19 Asrama Haji Surabaya, 6 Orang Positif dan 14 PDP

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya