Diklaim Efektif, PPKM Mikro Dilanjut Sampai Jatim Zona Hijau
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro harusnya selesai pada Senin (8/3/2021). Namun, Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa memastikan bahwa kebijakan tersebut diperpanjang dua pekan, 9-22 Maret 2021.
Perpanjangan ini juga merujuk Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 2021 Tentang Perpanjangan Pemberlakuan PPKM Berbasis Mikro dan Mengoptimalkan Posko Penanganan COVID-19 di Tingkat Desa dan Kelurahan Untuk Pengendalian Penyebaran COVID-19.
1. Klaim PPKM mampu usir zona merah Jatim
Khofifah mengklaim, PPKM maupun PPKM Mikro berjalan efektif. Terbukti, pada awal Januari terdapat delapan zona merah. Nah, sekarang ini zona merah sudah tidak ada sama sekali. Kini, 42 persen daerah di Jatim disebutnya zona kuning. Yakin 16 kabupaten/kota. Sisanya, 22 kabupaten/kota berstatus zona oranye.
"Ini menunjukkan bahwa penerapan PPKM Mikro ini sudah di jalur yang benar," ujarnya, Senin (8/3/2021).
Baca Juga: Daftar Kepala Daerah di Jatim yang Terpapar COVID-19
2. Sebut BOR di Jatim melimpah
Khofifah berharap, pada PPKM Mikro berikutnya semua wilayah berubah menjadi zona kuning. Kemudian berangsur-angsur menjadi zona hijau. Maka dapat dipastikan penyebaran virus SARS CoV-2 dapat ditekan. Sehingga kapasitas kamar atau bed occupancy rate (BOR) di rumah-rumah sakit rujukan melimpah.
Data Satgas Penanganan COVID-19 Jatim, selama PPKM tahap 1 dan 2, dan PPKM Mikro tahap 1 dan 2, BOR Isolasi biasa di Jatim turun dari 79 persen menjadi 35 persen. BOR ICU juga turun dari 72 persen menjadi 52 persen. "Ini artinya bahwa PPKM Mikro betul-betul memberikan dampak yang luar biasa terhadap penurunan kasus COVID-19 di Jatim," ucap Khofifah.
3. Ingatkan agar tetap disiplin protokol kesehatan
Meski begitu, Khofifah mengingatkan masyarakat Jatim jangan sampai lengah dan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. Yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjuhi kerumunan dan membatasi mobilisasi dan interaksi.
"Kami juga mohon untuk para wali kota dan bupati bisa menjelaskan upaya strategis yang telah dilakukan sehingga dapat diadopsi di Kota dan Kabupaten lain. Ini penting, sebagai rekomendasi untuk upaya optimalisasi pelaksanaan PPKM Mikro tahap selanjutnya di Jatim," pungkasnya.
Baca Juga: Mulai Diterapkan Besok, Ini Beda PPKM Mikro dengan PPKM Sebelumnya