Boarding School di Madura Belum Pulangkan Siswa, tapi Lakukan Lockdown

Meski di asrama, para siswa belajar melalui online

Surabaya, IDN Times - Kepala Dinas Pendidikan (Kadindik) Jawa Timur (Jatim) Wahid Wahyudi menyampaikan beberapa boarding school atau sekolah dengan asrama masih belum memulangkan siswanya meski wabah virus corona telah meluas. Utamanya, pada pondok pesantren (ponpes) di kawasan Madura.

"Boarding school tetap ada di pesantren, khususnya di Madura," ujarnya saat di Gedung Negara Grahadi, Sabtu (28/3).

1. Pemberian materi dilakukan online, siswa masih tetap di asrama

Boarding School di Madura Belum Pulangkan Siswa, tapi Lakukan LockdownIlustrasi belajar online. Instagram.com/studydelicious

Bahkan, boarding school tersebut masih aktif memberikan materi pelajaran kepada siswanya. Namun dengan metode yang berbeda dari biasanya. Para siswa tetap tinggal di asrama dan mendapat materi secara online.

"Guru mengajar dari luar pesantren. Kemudian pesantren ada yang piket," kata Wahid.

"Sehingga, bahan pelajaran dikirim ke guru piket melaui online. Sementara di dalam pesantren, karena tidak boleh bawa HP, maka guru yang piket di dalam itu memberikan informasi lewat layar kepada para santri," dia melanjutkan.

2. Terapkan lockdown di kawasan asrama dan ponpes

Boarding School di Madura Belum Pulangkan Siswa, tapi Lakukan Lockdown(Ilustrasi) Dusun Jogonalan Kasihan Bantul lockdown. IDN Times/Istimewa

Meski masih aktif melakukan pengajaran dan tidak memulangkan siswa, Dindik Jatim mendapat informasi bahwa para siswa terjamin aman dari virus corona. Sebab, pihak pengelola telah menerapkan lockdown.

"Mereka melakukan lockdown. Tidak ada boleh orang masuk, juga tidak boleh ada orang keluar," ucap dia.

Baca Juga: Khofifah Tak Restui Ada Lockdown Lokal di Jatim

3. Berlaku sampai 5 April, kemungkinan diperpanjang

Boarding School di Madura Belum Pulangkan Siswa, tapi Lakukan LockdownIlustrasi. Instagram.com/maniasdeumaestudante

Pola seperti ini, lanjut Wahid, masih akan berlangsung sampai 5 April mendatang. Sesuai instruksi Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, siswa diwajibkan belajar di rumah hingga tanggal tersebut. Belum diketahui apakah kebijakan belajar di rumah ini akan diperpanjang atau tidak.

"(Belajar di rumah) untuk diperpanjang sampai 5 april. (Penambahan perpanjangan) lihat perkembangan beberapa hari ke depan," kata Wahid.

Perkembangan yang dimaksud ialah terkait penyebaran virus corona di Jatim. Hingga Sabtu malam (28/3), sebanyak 77 pasien dinyatakan terinfeksi virus corona, 307 pasien dalam pengawasan (PDP), dan 4.568 masuk kategori orang dalam pemantauan (ODP). Kemudian 8 pasien dinyatakan sembuh, serta 4 lainnya meninggal dunia

Baca Juga: Klaster COVID-19 Asrama Haji Surabaya, 6 Orang Positif dan 14 PDP

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya