Kronologi Bayi Meninggal karena RSUD Jombang Tolak Operasi Caesar

RS bahkan memisahkan kepala bayi dari tubuhnya

Jombang, IDN Times - Pasangan suami istri, Yopi Widianto (26) dan Rohma Roudotul Jannah (29) harus kehilangan anaknya di tengah proses persalinan di RSUD Jombang. Diduga pihak rumah sakit menolak persalinan operasi sesar. Parahnya, anak yang sudah meninggal dunia itu dipotong kepalanya oleh tim dokter rumah sakit tersebut.

1. Bermula dari kontrol di Puskesmas

Kronologi Bayi Meninggal karena RSUD Jombang Tolak Operasi Caesarilustrasi bayi (Pexels.com/Ryutaro Tsukata)

Tragedi ini bermula dari Rohma yang kontrol di Puskesmas Sumobito, Jombang pada Kamis (28/7/202) lalu. Pihak Puskesmas melihat kalau Rohma sudah dalam kondisi bukaan tiga. Namun, pihak Puskesmas ternyata tidak berani membantu proses persalinan Rohma. Alasannya, dia menderita gula darah, darah tinggi, dan bayi dalam kandunganya dalam kondisi gemuk. Maka dari itu, Puskesmas memberikan rujukan ke RSUD Jombang.

"Tubuhnya (bayi) gemuk, (istri punya) darah tinggi," ujar Yopi.

2. Dirujuk di rumah sakit tapi dipaksa lahiran normal

Kronologi Bayi Meninggal karena RSUD Jombang Tolak Operasi Caesarilustrasi persalinan (pexels.com/@Rene_Asmussen)

Tak menunggu waktu lama, Yopi membawa istrinya ke rumah sakit. Sekitar pukul 09.00 WIB, ternyata Rohma sudah bukaan lima. Kemudian bukaan delapan pada pukul 17.00 WIB. Melihat kondisi ini, pihak rumah sakit baru melakukan persalinan pukul 18.30 WIB.

Ketika persalinan, kata Yopi, Rohma sempat bertanya ke perawat alasan dirinya tidak dioperasi sesar saja. Maklum, dari Puskesmas Sumobito memang merekomendasikan operasi sesar. Namun, perawat tersebut berpendapat bahwa Rohma tak perlu dioperasi, cukup melahirkan secara normal.

"Istri saya nanya kok gak operasi? Dijawab kami usahakan normal," kata Yopi. Proses persalinan berlangsung. Sekitar pukul 19.00 WIB, kepala jabang bayi sudah keluar. Tapi badannya tidak bisa dikeluarkan.

Di tengah proses itu, Rohma menyempatkan lagi bertanya soal operasi sesar. Namun kembali dimentahkan oleh perawat yang menangani. "(Dijawab) bisa kok mbak kami usahakan," ucapnya. Kondisi itu tak membaik hingga pukul 21.00 WIB, bayinya sudah divakum dan berusaha dikeluarkan dari rahim.

3. Disedot tapi sudah tak bernyawa, akhirnya dipotong untuk selamatkan nyawa sang ibu

Kronologi Bayi Meninggal karena RSUD Jombang Tolak Operasi Caesarilustrasi persalinan caesar atau c-section (pexels.com/Vidal Balielo)

Tapi, sambung Yopi, upaya yang dilakukan oleh pihak rumah sakit sia-sia. "Divakum, disedot kepalanya, mulai disedot itu sudah gak bernyawa, gak bisa keluar," kata dia. Sementara Rohma sudah kelelahan. Empat orang dokter pun datang. Mereka berusaha menyelamatkan nyawa Rohma.

Kepada Yopi, dokter rumah sakit bilang, jalan satu-satunya untuk harus memisahkan anggota tubuh bayinya dengan memotong kepala, dan tubuhnya dikeluarkan dengan cara caesar. Operasi pun selesai pukul 23.30 WIB.  Anaknya baru boleh dibawa pulang sekitar pukul 05.00 WIB, Jumat (29/7/2022).

"Kalau tadi di-caesar sejak awal, meski gak selamat tapi setidaknya tidak ada proses pemisahan anggota tubuh," sesalnya. "Saya minta tanggungjawabnya gimana, meskipun enggak mengubah apa-apa," pinta dia.

Baca Juga: Cabuli Anak Tiri, Seorang Jurnalis di Jombang Ditahan

4. Rumah sakit klaim sesuai prosedur

Kronologi Bayi Meninggal karena RSUD Jombang Tolak Operasi CaesarRSUD Kabupaten Jombang. IDN Times/Zainul Arifin

Tepisah, Kabid Pelayanan Medis dan Kepeawatan RSUD Jombang, dr M Vidya Buana mengklaim kalau penanganan sudah sesuai prosedur. Alasan tidak melakukan operasi sesar, karena Rohma dianggap kondisinya baik.

"Sesuai SOP kami melakukan pemeriksaan awal. Dan didapatkan kondisi ibu baik, sudah masuk fase aktif ada pembukaan jalan lahir," katanya. "Setelah konsultasi dengan dokter audit kemudian memang keputusannya diupayakan untuk lahir normal," imbuhnya.

Persalinan, sambung dia, dilakukan setelah pembukaan lengkap. Pihaknya telah berupaya dengan ekstra, menerjunkan tiga dokter spesialis. "Pertolongan dengan berbagai macam upaya, mulai manuver yang dimiliki tim ekspert kami terjunkan tiga dokter SpOG," ucapnya.

"Ternyata diupayakan sedemikian rupa masih tetap macet proses kelahirannya. Kondisi bayi tidak bisa diselamatkan, sehingga prioritas kami kemudian fokusnya menyelematkan ibu. Kalau dipaksakan ibu akan pendarahan atau meninggal dua-duanya," pungkas dia.

Baca Juga: Mobil Warga Surabaya Tersesat ke Sawah Arah Kuburan di Jombang

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya