Antisipasi Calo, Kantor Kumham Jatim Gunakan Kartu Akses Khusus

Yakin calo gak dikasih akses?

Surabaya, IDN Times - Tukang catut atau calo masih marak dijumpai di tempat-tempat pelayanan publik. Untuk mengantisipasinya, Kanwil Kumham Jawa Timur (Jatim) menerapkan kebijakan baru. Setiap pengguna layanan harus punya access card agar bisa masuk dan mendapatkan layanan.

1. Terapkan smart door lock

Antisipasi Calo, Kantor Kumham Jatim Gunakan Kartu Akses KhususKantor pelayanan Kanwil Kumham Jatim terapkan smart lock door mulai Rabu (19/5/2021). Dok. Humas Kanwil Kumham Jatim.

Kepala Kanwil Kumham Jatim, Krimono mengatakan, kebijakan baru ini mulai diuji coba pada Rabu (19/5/2021). Smart door lock yang sudah terinstal di pintu utama ruang pelayanan mulai difungsikan.

Jika tidak ada orang melintas, maka pintu utama secara otomatis terkunci. Cara membukanya sangat mudah yaitu cukup dengan menempelkan kartu berchip RFID, mirip tap e-money saat melintas di gerbang tol.

Mengenai mekanisme, pengguna layanan yang datang akan dimintai KTP oleh petugas. Nantinya, petugas akan memberikan access card untuk membuka pintu utama.

2. Pengguna layanan bingung dan ragu-ragu

Antisipasi Calo, Kantor Kumham Jatim Gunakan Kartu Akses KhususKantor pelayanan Kanwil Kumham Jatim terapkan smart lock door mulai Rabu (19/5/2021). Dok. Humas Kanwil Kumham Jatim.

Pada hari pertama uji coba, Krismono mendapat laporan kalau masih banyak pengguna layanan bingung saat akan masuk ke tempat pelayanan. Beberapa orang juga terlihat ragu-ragu. Menurutnya hal itu wajar lantaran masih gress.

“Mekanisme ini memang masih baru, tapi akan terus kami sosialisasikan sehingga masyarakat mengerti dan terbiasa,” kata dia.

Baca Juga: Didemo Mahasiswa Soal Calo SIM, Kapolres SiapTindak Polisi Nakal  

3. Tujuannya beri rasa aman dan nyaman

Antisipasi Calo, Kantor Kumham Jatim Gunakan Kartu Akses KhususKantor pelayanan Kanwil Kumham Jatim terapkan smart lock door mulai Rabu (19/5/2021). Dok. Humas Kanwil Kumham Jatim.

Kebijakan ini, lanjut dia, dilakukan untuk menciptakan rasa aman dan nyaman bagi pengguna layanan. Karena tidak sembarang orang bisa masuk ke ruang layanan. Hanya masyarakat yang sudah terdaftar dan pegawai saja.

“Ini sekaligus sebagai upaya kami dalam membangun zona integritas menuju wilayah birokrasi bersih dan melayani (WBBM),” pungkas Krismono.

Baca Juga: Rawan Terkena Calo, Pemerintah Diminta Kawal PMI yang Mudik

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya