Pasangan Prewedding Flare di Bromo Belum Yakin Tuntut TNBTS
Mustaji menunggu kepastian dari pasangan prewedding flare
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Malang, IDN Times - Kasus kebakaran di Gunung Bromo akibat kegiatan foto prewedding menggunakan flare pada Rabu (6/9/2023) berbuntut panjang. Kuasa hukum pasangan prewedding berencana menuntut Balai Besar (BB) Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) karena dinilai lalai tidak mengawasi wisatawan. Sehingga terjadi kebakaran di Blok Savana Lembah Watangan atau biasa dipanggil Bukit Teletubbies dan tidak ada petugas yang membantu memadamkan api saat kejadian.
Baca Juga: Pasangan Prewedding Flare Minta Maaf, Tapi Akan Tuntut TNBTS
1. Belum yakin akan menuntut BB TNBTS, Mustaji masih menunggu keputusan kliennya
Ketika dihubungi melalui telepon, Mustaji menyampaikan jika ia belum melayangkan tuntutan pada BB TNBTS secara resmi. Ia masih menunggu keputusan dari kliennya, pasalnya merekalah yang dirugikan oleh BB TNBTS. Ia mengatakan kalau keputusan tersebut akan ditentukan pada hari Senin (18/9/2023) besok.
"Untuk kepastiannya menunggu dari klien saya Senin nanti ya. Memang kalau laporan itu yang dirugikan kan klien saya, bukan saya. Kalau klien saya ok mau lapor ya kita lapor. Kalau siap melapor apa nggak, kalau nggak ya kita ngikuti," terangnya saat dikonfirmasi pada Minggu (17/9/2023).
Mustaji mengatakan alasannya mengancam akan menuntut BB TNBTS karena pelayanannya dirasa kurang sesuai ekspektasi sebagai lokasi wisata internasional. Khususnya pada sarana dan prasarana yang disediakan, kemudian sarana komunikasi yang kurang memadai.
Ia mengatakan jika ketika masuk, kliennya hanya dicek karcis-karcisnya dan tidak dilakukan pengecekan pada isi tas. Padahal menurutnya kalau isi tasnya dicek, bisa meminimalisir peluang wisatawan membawa benda berbahaya. Sehingga bagi kliennya yang tidak tahu kalau dilarang membawa flare ke Gunung Bromo, maka bisa disita sejak memasuki pintu masuk.
"Karena tidak ada larangan, tidak ada rambu petunjuk gak boleh begini atau begitu. Sehingga terkait dengan kejadian itu (kebakaran) kami merasa perlindungan konsumen yang diberikan TNBTS itu sangat-sangat tidak diperhatikan," tegasnya.
Ia juga menyampaikan pengawasan pada wisatawan juga kurang, ia membeberkan jika tidak ada petugas yang berjaga di Bukit Teletubbies saat kejadian kebakaran. Menurutnya jika ada petugas yang patroli, maka api tidak akan menyebar seluas ini. Ia juga mengeluhkan tidak adanya sarana komunikasi untuk melaporkan kebakaran saat itu.
"Tempat wisata sekelas internasional kayak gitu dibiarkan begitu saja, logika hukumnya bagaimana? Kolam renang saja dijaga, kalau ada apa-apa dibantu," ujarnya.
Baca Juga: Setelah Bara Flare Prewedding Menghanguskan Bromo
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.