Heboh Musala Dijual Per Meter di Jember, Begini Ceritanya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jember, IDN Times – Belakangan ini warga Jember, Jawa Timur, digegerkan dengan banner yang terpasang di musala Ar-Rahman, yang berlokasi di Perumahan Bumi Tegal Besar di antara blok BU dan BT, Kecamatan Kaliwates. Bagaimana tidak, dalam banner tersebut bertuliskan dengan jelas jika musala yang memiliki luas 25x24 meter persegi itu dijual seharga Rp500 ribu per meter persegi. Bahkan, ada juga nomor kontak yang bisa dihubungi jika ada warga yang ingin membeli mushala tersebut.
1. Tujuan panitia menjual musala
Ketua Takmir musala Ar-Rahman, Amin mengatakan jika pemasangan banner di mushala tersebut memang sengaja dilakukan. Menurutnya, cara ini mungkin menjadi langkah yang paling efektif untuk mencari donatur pelaksanaan renovasi dan menambah fasilitas untuk mushala tersebut.
"Sebenarnya ditulis seperti itu ada latar belakangnya. Intinya secara garis besarnya hanya untuk membuka hati nurani maupun pikiran umat (masyarakat). Bertujuan untuk mencari donatur untuk melengkapi fasilitas Musala yang lebih memadai untuk beribadah," kata Amin, dikutip pada Minggu (17/9/2023).
Baca Juga: Sedang Bertamu, Gadis 14 Tahun di Jember Diperkosa Tuan Rumah
2. Siapapun bebas membeli
Sementara itu, Ketua panitia pembangunan mushala, Yulius menjelaskan jika tulisan tersebut tidak memiliki arti seperti pada umumnya transaksi jual beli. Lebih jauh, ungkapan "dijual" menurutnya lebih memiliki makna yang mendalam. Yakni seperti mereka yang ingin membeli kaplingan tanah di akhirat nanti.
"Istilahnya diberi tulisan dijual, masyarakat kalau mau membeli akhirat, atau sangunya nanti. Mau bayar berapapun silahkan," katanya..
"Makanya di atas banner kami beri tulisan bahasa arab. Yang artinya Barang siapa yang mengenal dirinya, berarti mengenal Tuhannya. Jadi kalau mau membeli musala ini silahkan. Tapi tentunya kalau mau beli itu, ya untuk tempat ibadah. Mau dibuat sendiri atau untuk masyarakat luas," sambung Yulius menjelaskan.
3. Renovasi macet sejak lama
Saat ditanya jika tidak ada warga yang membantu, Yulius mengatakan jika ia tak mempermasalahkannya. Bahkan, tak menutup kemungkinan jika nantinya ada warga dari luar Jember yang ikut peduli dan memberikan sumbangsih terhadap pembangunan Musholla yang sudah lama macet.
"Kalau warga sekitar tidak peduli, ya mungkin masyarakat luas. Makanya dari adanya banner itu, Musala ini berdiri sejak tahun 2011. Kemudian karena terkendala biaya, kami membuat kalimat kontroversial untuk dijual agar jadi perhatian," ujarnya.
Baca Juga: Warga Jember Heboh, Belasan Makam Rusak dan Berlubang
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.