TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

2 Tahun Tak Terungkap, Pembunuh Mahasiswi di Malang Akhirnya Terkuak

Pelaku selama 2 tahun beraktivitas seperti tak bersalah

Konferensi pers kasus pencurian diikuti pembunuhan kepada mahasiswi di Malang. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Malang, IDN Times - Dua tahun sudah kasus pencurian dengan pembunuhan kepada Mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) bernama Diah Agustin Lestariningsih (17). Kejadian ini sendiri terjadi di dalam kamar kos korban Jalan Bendungan Sutami Gang 1 Nomor 433, Kelurahan Sumbersari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Diah saat itu ditemukan tewas dengan luka tusuk di dada pada 23 Desember 2022.

Polisi akhirnya berhasil mengungkap identitas pelaku ternyata adalah cucu pemilik indekos yang disewa korban, dia adalah Hisyam Akbar Pahlevi (19), saat itu tersangka melakukan aksinya saat usianya baru 17 tahun. Polisi juga menangkap Abdul Kodir (48) warga Jalan Muharto, Kelurahan Jodipan, Kecamatan Blimbing, Kita Malang yang jadi penadah hasil curian Hisyam.

1. Tersangka tanpa ampun membunuh korban yang sedang tidur

Kasatreskrim Polresta Malang Kota, Kompol Danang Yudanto menceritakan jika kejadian ini terjadi pada 21 Desember 2022 pukul 12.00 WIB. Saat itu tersangka datang ke rumah kawannnya yang tidak jauh dari Tempat Kejadian Perkara (TKP) pembunuhan. Tersangka datang dengan membawa minuman keras sehingga terjadi pesta minuman keras saat itu.

Kemudian pada 22 Desember 2022 sekitar pukul 01.00 WIB, tersangka pamit kepada teman-temannya untuk membeli rokok meskipun dalam kondisi mabuk. Tapi bukannya datang ke toko untuk membeli rokok, ia justru datang ke rumah indekos milik neneknya. Dia menyelinap masuk dengan mudahnya karena hafal dengan rute rumah tersebut.

"Tersangka naik ke dapur lantai 2 untuk mengambil pisau, kemudian turun ke lantai 1, awalnya membuka kamar nomor 6 untuk mencari barang berharga namun pada saat itu kondisi kamar dalam keadaan terkunci. Sehingga tersangka ini bergeser ke kamar nomor 4 saat itu tidak terkunci dengan leluasa bisa masuk," terangnya saat konferensi pers pada Senin (13/5/2024) di Mapolresta Malang Kota.

Korban Diah yang saat itu tengah tertidur kemudian terbangun karena mendengar suara langkah kaki di dalam kamarnya. Tersangka yang melihat korban terbangun langsung menusukkan pisau yang ia bawa ke dada kiri dan kanan korban. Kasur di dalam kamar tersebut bahkan sampai jebol karena pergulatan keduanya. Namun, korban yang melawan tetap kalah hingga akhirnya meninggal dunia.

"Tersangka kemudian mengambil handphone korban yang disimpan di saku celana, lalu keluar kamar untuk naik lagi ke lantai 2 menuju kamar mandi untuk mencuci pisau yang ada noda darah, kemudian pisau tersebut diletakkan kembali di dapur. Ia lalu turun ke lantai 1 belok ke kanan ke arah musala, selanjutnya melihat ada CCTV yang menyorot ke arahnya kemudian CCTV itu dirusak kemudian dibuang ke gerobak sampah yang tidak jauh dari lokasi tersebut," jelasnya.

Ketika waktu memasuki pukul 03.15 WIB, tersangka ini kembali ke rumah kawannnya sebelumnya untuk bertemu dengan saksi dan untuk lanjut minum minuman keras. Lalu pada pukul 08.00 WIB, tersangka menjual handphone milik korban ini kepada tersangka Abdul Kodir senilai Rp570 ribu.

2. Tersangka tidak kabur selama 2 tahun, hidup seolah-olah tidak pernah melakukan pembunuhan

Tubuh korban baru ditemukan tak bernyawa pada 23 Desember 2022, ketika itu korban ditemukan oleh teman satu kosnya dalam keadaan bersimbah darah. Polisi langsung melakukan Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Mereka sebenarnya mencurigai Hisyam, tapi tidak ada bukti yang mengarah pada dirinya, apalagi setelah ia merusak CCTV di sekitar TKP.

Tersangka bahkan tidak kabur, selama 2 tahun ia masih di situ. Ia yakin polisi tidak akan tahu perbuatannya karena terkendala dengan minimnya alat bukti. Namun, Danang mengatakan jika pihak kepolisian belum menutup kasus ini dan masih terus melakukan penyelidikan meskipun dua tahun telah berlalu

"Puncaknya pada Kamis (9/5/2024), terungkapnya adalah kita menemukan beberapa saksi baru yang bisa mengenali ciri-ciri tersangka yang kita tampakkan di CCTV dan bisa mengenali. Kita sesuaikan dengan saksi-saksi yang lain termasuk saksi yang di sekitaran TKP yang minum-minuman keras bersama. Kemudian juga yang bersangkutan mengenali dan menyampaikan bahwasanya memang pada jam tersebut pelaku ini atau tersangka ini pamit untuk membeli rokok namun tidak jelas keberadaannya di mana kemudian juga dari timeline yang kita temukan memang ada persesuaian antara keterangan para saksi alat bukti dan juga petunjuk," jelasnya.

Setelah dilakukan interogasi, tersangka akhirnya mengakui perbuatannya dan sekaligus saat itu juga kita langsung melaksanakan pra-rekonstruksi untuk memperjelas jalannya tidak pidana tersebut. Tersangka juga mengakui melakukan kejahatan ini untuk menguasai harta korban untuk membeli jajan dan rokok.

Baca Juga: Pelaku Pembunuhan Anak di Tulungagung Diduga Alami Depresi

Verified Writer

Rizal Adhi Pratama

Menulis adalah pekerjaan merajut keabadian. Karena dengan menulis, kita meninggalkan jejak-jejak yang menghiasi waktu. Tulisan dan waktu, keduanya saling tarik-menarik menciptakan sejarah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya