TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

UB Ngaku Sempat Dilobi untuk Undurkan Jadwal UTBK

Tingkat ketidakhadiran peserta UTBK di UB capai 4 persen

Pelaksanaan UTBK dan SNBT di UB. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Malang, IDN Times - Universitas Brawijaya (UB) melaporkan jika Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dan Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) yang mereka gelar terbilang sukses. Pasalnya tingkat kehadiran peserta ujian dari hari pertama sampai hari ketiga ini presentase kehadirannya mencapai 96 persen.

Ia mengatakan jika pada hari pertama sebanyak 113 peserta tidak hadir. Kemudian pada hari kedua sebanyak 63 peserta tidak hadir.

1. Peserta yang tidak hadir sempat melobi panitia untuk mengundurkan jadwal tes

Wakil Rektor UB Bidang Akademik, Prof Imam Santoso mengatakan jika mereka sempat mendapatkan lobi dari peserta untuk mengundurkan jadwal ujian. Hal ini dikarenakan jadwal UTBK dan SNBT yang bersamaan dengan tes kedinasan. Tapi ia menegaskan tidak ada kompensasi bagi siapapun.

"Jadi kemarin ada yang telpon katanya jadwalnya bentrok dengan kedinasan, ada 2 orang yang telpon. Mereka tanya apakah ada kompensasi terhadap jadwal yang bentrok dengan kedinasan, contoh dianggap hari ini juga ada banyak tes di Akabri. Tapi kita panitia tegaskan tidak bisa secara sistem dialokasikan ke jadwal yang lain," terangnya saat dikonfirmasi pada Jumat (3/5/2024).

Selain itu, ada juga peserta tes yang tidak bisa mengikuti tes karena masalah kesehatan. Meskipun demikian, mereka juga tidak bisa memberikan kompensasi pada mereka meskipun alasannya kesehatan. Sehingga mereka otomatis akan dianggap gagal.

Baca Juga: 9 Difabel Ikuti UTBK di Unesa: Ingin Diterima Agar Punya Daya Saing

2. UB mengatakan jumlah peserta yang absen UTBK dan SNBT relatif sama dibandingkan tahun lalu

Direktur Administrasi dan Layanan Akademik UB, Rosihan Asmara mengatakan jika tidak ada perbedaan signifikan jumlah peserta UTBK dan SNBT yang absen. Bahkan menurutnya presentase peserta yang absen sama dibandingkan tahun lalu, yaitu 4 persen.

Selain itu, masalah para peserta dari tahun ke tahun cenderung sama yaitu ketepatan waktu. Menurutnya banyak peserta yang terlambat karena tidak meriset lokasi ujian mereka sehingga kebingungan saat tiba di lokasi.

"Seharusnya mereka melihat web dulu untuk mengetahui lokasinya di mana, bukan langsung menuju lokasi saat hari ujian. Kebanyakan dia datang dari luar kota masih mencari lokasi dulu, sehingga dia terlambat," bebernya.

Berita Terkini Lainnya