Masuk Puncak Kemarau, Hujan di Jatim Diprediksi Turun Oktober 2021
Ada potensi La Nina tahun ini
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut bahwa wilayah setempat sudah memasuki musim kemarau sejak April 2021. Bahkan, beberapa daerah sudah mengalami puncak kemarau sejak Agustus - September 2021.
Dampaknya, ada kabupaten/kota yang kekeringan ekstrem. Antara lain di Nganjuk, Kediri, Madiun, Surabaya, Probolinggo, Bondowoso, Bangkalan, Pamekasan dan Sumenep. Beberapa justru mendapat peringatan dini kekeringan meteorologis kategori awas.
"Di wilayah Surabaya, Bondowoso Situbondo, Bangkalan, Pamekasan dan Sumenep," ujar Kepala Stasiun Klimatologi Malang, Anung Suprayitno saat rilis via Zoom, Kamis (2/9/2021). Meski musim kemarau, Anung menyebut dalam beberapa dasarian dijumpai hujan.
1. Ada potensi La Nina tahun ini, musim hujan datang lebih awal pada Oktober
Kondisi yang terjadi sekarang ini, kata Anung, mengakibatkan suhu laut hangat yang berdampak munculnya MJO, Eq ROSSBY berpotensi pada penambahan uap air pada musik kemarau 2021. Sedangkan ENSO-IOD diprakirakan dalam kondisi netral dan berpeluang La Nina pada 2021.
Adapun awal musim hujan diperkirakan pada Oktober, meliputi 28 zona musim dan November 29 zona musim. Jatim sendiri memiliki 60 daerah zona musim. "Dibandingkan normalnya, awal musim hujan diprakirakan maju lebih awal 33 zona musim," kata Anung.
Baca Juga: Hadapi Kekeringan, Kementan Mitigasi dengan 5 Langkah Ini
Baca Juga: Sejumlah Wilayah Indonesia Diminta Waspada Hadapi Bencana Kekeringan