Tiga Orang Terpapar COVID-19, Disporapar Ditutup Sampai 9 November
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Malang, IDN Times - Kantor Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang ditutup sementara. Hal itu setelah tiga orang pekerja terpapar COVID-19. Penutupan kantor tersebut dilakukan hingga 9 November mendatang untuk proses sterilisasi dan penyemproten desinfektan.
1. Kantor langsung disterilisasi
Dari empat orang yang terpapar COVID-19 tersebut, satu di antaranya merupakan Kadisporapar Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni. Lalu ada seorang supir dan Kasi. Untuk itu, sementara waktu seluruh pegawai diminta kerja dari rumah. Petugas juga bakal melakukan penyemprotan di kantor Disporapar untuk mengantisipasi penyebaran virus lebih jauh.
"Sudah saya sampaikan kemarin untuk segera disterilisasi. Lalu semua pegawai sementara waktu kerja dari rumah. Karena kepala dinasnya sudah terpapar," terang Wali Kota Malang, Sutiaji Kamis (5/11/2020).
2. Diduga terpapar saat libur panjang
Sutiaji menjelaskan belum mendapat informasi secraa rinci dari mana Kdisporapar tersebut terpapar COVID-19. Namun dirinya menduga saat libur panjang kemarin. Pasalnya saat liburan kemarin yang bersangkutan sempat menjalani liburan. Kendati demikian, dirinya masih menunggu laporan rincinya.
"Kami minta jerja dari rumah untuk antisipasi saja," tambahnya.
3. Seluruh fasilitas olahraga juga ditutup
Tak hanya kantor Disporapar, pasca kejadian tersebut, seluruh fasilitas olahraga mulai dari sepak bola, tenis, voli, dan beberapa lainnya juga ditutup sampai 9 November. Namun, Sutiaji menggaransi bahwa setelah tanggal 9 November, kantor Disporapar bakal kembali dibuka dan beraktifitas normal kembali.
"Kalau sudah selesai semua mungkin pekan depan sudah buka kembali," sambungnya.
Baca Juga: Pemkot Malang Mulai Mendata Distribusi Vaksin COVID-19
4. Seorang pegawai Disporapar meninggal
Sementara itu, satu orang pegawai Disporapar juga dikabarkan meninggal dunia. Namun demikian, Sutiaji menyebut bahwa pegawai tersebut meninggal bukan karena COVID-19. Ia disebut sudah menjalani perawatan sejak dua pekan lalu di RS Panti Nirmala. Kemudian, karena kondisinya terus menurun, ia dirujuk ke RSSA dan meninggal di sana.
"Yang bersangkutan ini punya komorbid obesitas, diabetes, ginjal juga. Kesehariannya memang sering mengonsumsi obat-obatan," tandas Sutiaji.
Baca Juga: Kota Malang Raih Prestasi Lagi, Wakil Wali Kota Sampaikan Rasa Bangga