Terkendala Anggaran, Pemkot Malang Belum Bisa Bongkar Jembatan Muharto
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Malang, IDN Times - Kondisi jembatan Muharto yang semakin mengkhawatirkan terus mendapat perhatian. Saat ini kekuatan jembatan Muharto diperkirakan hanya tinggal 40 persen saja. Bahkan, komisi C DPRD Kota Malang juga langsung turun ke lapangan untuk meninjau kondisi jembatan.
Beberapa rencana juga sudah disiapkan untuk mengatasi permasalahan. Namun demikian, untuk saat ini pembongkaran secara total belum bisa dilakukan. Hal itu disampaikan oleh Wali Kota Malang Sutiaji.
1. Terkendala anggaran
Saat ini, jembatan sudah dipastikan tidak bisa dibongkar. Sebab, untuk membangun jembatan baru memerlukan biaya besar.
Pemerintah Kota (Pemkot) Malang tidak punya anggaran cukup untuk membuat jembatan baru. Apalagi saat ini RAPBD 2020 sudah dibahas oleh DPRD Kota Malang.
"Kalau melalui APBD saat ini belum bisa (membongkar jembatan Muharto, Red). Apalagi ada tanggungan jembatan Kedungkandang. Jadi saat ini belum bisa dibangun jembatan Muharto, tetapi mungkin direkonstruksi," ucap Sutiaji, Selasa (8/10).
2. Cari skenario lain
Sutiaji menuturkan, sebenarnya ada kemungkinan menggunakan anggaran yang masuk ke dalam BTT (Biaya Tak Terduga) seperti yang diusulkan oleh Komisi C DPRD. Tetapi, pihaknya masih menunggu hasil kajian dari tim forensik untuk memastikan kondisi jembatan.
"Skenarionya bukan dibongkar dulu, tetapi akan direkonstruksi. Saat ini kami tengah mengupayakan anggaran untuk rekonstruksi itu. Mungkin dana dari kementrian PU bisa digunakan," tambahnya.
Baca Juga: Sidak Jembatan Muharto, DPRD Kota Malang Minta Segera Ada Perbaikan
3. Siapkan beberapa opsi
Sebelumnya, Dinas PUPR kota Malang juga sudah merencanakan beberapa opsi. Selain mencoba menyangga jembatan agar lebih kuat, PUPR juga menyiapkan opsi untuk membangun jembatan bailey atau jembatan darurat.
Jembatan Bailey dirasa masuk akal, agar masyarakat tetap bisa melintas sembari menunggu jembatan Muharto dibangun.
4. Untuk sementara batasi kendaraan yang melintas
Untuk sementara, sembari menunggu hasil kajian forensik, kendaraan yang melintas di jembatan Muharto dibatasi. Dishub Kota Malang sudah memasang palang pembatas yang bertuliskan bobot dan batas ketinggian maksimal kendaraan yang boleh lewat.
Kendaraan-kendaraan besar yang akan menuju Kedungkandang dan sebaliknya, untuk sementara waktu tak diperbolehkan melintasi jembatan Muharto.
Baca Juga: Jembatan Muharto Mulai Rapuh, Pemkot Malang Wacanakan Renovasi