Sutiaji, Aktivis NU yang Jadi Wali Kota Malang 

Hampir semua pendidikannya dihabiskan di lingkungan NU

Malang, IDN Times - Tak terasa, kepemimpinan Wali Kota Malang, Sutiaji sudah berjalan tiga tahun. Berbagai kebijakan ia telurkan untuk Kota Malang sejak tahun 2018 lalu. Beban berat juga diemban Sutiaji lantaran kota yang dipimpinnya kadung identik dengan korupsi. Selain mantan Wali Kota Mochamad Anton, DPRD Kota Malang juga ramai-ramai ditangkap karena korupsi.

Selain sepak terjangnya sebagai wali kota, tak banyak yang tahu tentang latar belakang pria 57 tahun tersebut. Berikut merupakan lima fakta menarik dari pria yang juga kerap disapa Sam Aji tersebut.

1. Ia lahir dan besar di Lamongan

Sutiaji, Aktivis NU yang Jadi Wali Kota Malang Sutiaji berharap Pasar Pintar Joyo Agung bisa lebih berkembang. IDN Times/ Alfi Ramadana

Mungkin tak banyak yang tahu bahwa sosok orang nomor satu di Kota Malang itu ternyata memiliki darah Lamongan. Ia lahir di Lamongan pada 13 Mei 1964. Masa kecil dari Sutiaji banyak dihabiskan di Lamongan. Setidaknya terlihat dari pendidikan yang ia tempuh yakni MI Ma'arif Mojoasem, Laren, Lamongan. Kemudian dilanjutkan ke MTs Negeri Babat, Lamongan. 

2. Sutiaji menempuh pendidikan di lingkungan Nahdlatul Ulama

Sutiaji, Aktivis NU yang Jadi Wali Kota Malang Wali Kota Malang, Sutiaji usai pertemuan dengan pengusaha apotek. IDN Times/ Alfi Ramadana

Setelah menghabiskan masa kecil hingga lulus MTs di wilayah Lamongan, Sutiaji kemudian melanjutkan pendidikan di luar Lamongan tepatnya di MAN Tambakberas, Jombang. Setelah lulus, Sutiaji kemudian melanjutkan pendidikan di Universitas Islam Maulana Malik Ibrahim Malang yang dahulu masih bernama IAIN Malang dengan mengambil Fakultas Tarbiyah.

Pada masa inilah Sutiaji kemudian juga terlibat dalam beberapa organisasi baik di intra maupun ekstra kampus. Setelah berjalan beberapa waktu pada tahun 1984, Sutiaji kemudian terpilih menjadi Ketua Himpunan Mahasiswa Malang Alumni Bahrul Ulum (HIMMABA). Selain itu, Sutiaji merupakan salah satu penggagasa berdirinya organisasi PMII Rayon Condrokirono, UIN Maliki Malang. 

Baca Juga: Kota Malang Belum Turun Level, Sutiaji: Tracing Masih Lemah! 

3. Aktif berorganisasi di NU setelah lulus kuliah

Sutiaji, Aktivis NU yang Jadi Wali Kota Malang Wali Kota Malang, Sutiaji saat rakor dengan provinsi Jatim. Dok/Humas Pemkot Malang

Kecintaannya kepada dunia organisasi membuat Sutiaji terus mengikuti sejumlah kegiatan di luar kampus pasca lulus dari IAIN Malang. Ia juga sempat ditunjuk menjadi Koordinator Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Lowokwaru. Kemudian juga pernah menjabat sebagai Sekretaris MCW NU Lowokwaru, sebelum akhirnya diangkat menjadi Sekretaris NU Cabang Kota Malang. Dalam periode tersebut, Sutiaji juga memulai karir politiknya dengan bergabung bersama Partai Kebangkitan Bangsa.

Bahkan pada pemilu 2009, Sutiaji terpilih menjadi DPRD Kota Malang dan terpilih menjadi ketua Fraksi PKB. Tidak hanya itu saja pada tahun 2011 yang bersangkutan juga terpilih menjadi Wakil Ketua NU Cabang Malang periode 2011-2016. Lalu pada tahun 2013 ia terpilih menjadi Wakil Ketua DPC PKB Kota Malang hingga tahun 2018.

4. Maju bersama Mochammad Anton di pilkada Kota Malang

Sutiaji, Aktivis NU yang Jadi Wali Kota Malang Walikota Malang, Sutiaji saat mengunjungi kantor IDN Media (IDNTimes/Vamela)

Setelah mendapat berbagai pengalaman dari organisasi yang ia ikuti, pada tahun 2013 Sutiaji sepakat menjadi pasangan calon wakil wali kota Malang dari PKB. Saat itu dirinya dipasangkan dengan Mochammad Anton. Saat itu Anton-Sutiaji harus bersaing dengan empat paslon lain guna bisa menduduki kursi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang. Setelah melalui perjalanan yang cukup sulit keduanya akhirnya dinyatakan sebagai pemenang setelah mengumpulkan total 179.675 suara. 

5. Maju menjadi calon wali kota Malang

Sutiaji, Aktivis NU yang Jadi Wali Kota Malang Sutiaji saat mendatangi SMPN 16 Kota Malang. IDN Times/ Alfi Ramadana

Setelah erjalan satu periode, Sutiaji kemudian memilih memisahkan diri dengan Mochammad Anton pada pilwali 2018 dan memilih maju menjadi calon wali kota Malang. Ia kemudian menjatuhkan kepada Sofyan Edi Jarwoko sebagai calon wakil wali kota Malang.

Setelah melewati perjuangan yang tak mudah, Sutiaji-Sofyan Edi akhirnya resmi terpilih menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang periode 2018-2023. Kini setelah tiga tahun berjalan, Kota Malang perlahan mulai menunjukkan perubahan. Salah satu yang paling terlihat adalah penataan disekitar kawasan Kayutangan yang didesain untuk kawasan wisata heritage.

Baca Juga: Sutiaji Pastikan Stok Pangan di Kota Malang Aman Jelang Lebaran 

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya