Melihat Koleksi Arkeologi Museum Singhasari Malang

Museum Singhasari miliki berbagai koleksi sejak era Mataram

Malang, IDN Times - Malang Raya memiliki sejarah yang panjang. Sejak era kerajaan, kawasan Malang sudah memiliki peradaban yang sangat kuat. Salah satu buktinya adalah dengan banyaknya penemuan sejarah yang ada di Malang dari berbagai era. Selain itu juga bukti Malang Raya memiliki peradaban yang panjang adalah ada di Museum Singhasari.

Puluhan koleksi benda bersejarah mulai dari era Kerajaan Mataram Kuno hingga Majapahit tersimpan dengan rapi di Museum Singhasari. Kini, museum yang berada di Perumahan Singhasari Residence Klampok, Desa Klampok, Kecamatan Singasari, Kabupaten Malang menjadi salah satu tujuan wisata sejarah. 

1. Miliki kolesi sebanyak 215 artefak sejarah

Melihat Koleksi Arkeologi Museum Singhasari MalangBeberapa koleksi benda pusaka yang ada di Museum Singhasari. Dok/istimewa

Museum Singhasari sendiri sebenarnya baru didirikan dan memulai operasionalnya pada 20 Mei 2015. Dalam kurun waktu 7 tahun tersebut, museum ini memiliki koleksi artefak sejarah mencapai 215 buah. Koleksinya terdiri dari berbagai jenis mulai arca, senjata pusaka, topeng wayang hingga keris. Memang tidak semua koleksi yang dimiliki oleh Museum Singhasari adalah autentik, ada juga yang replika yang dibuat semirip mungkin dengan aslinya. 

"Beberapa koleksi ada yang pindahan dari Watugede," ucap Pamong Budaya Ahli Muda Museum Singhasari Yossi Indra Hardyanto, Rabu (3/3/2022). 

2. Miliki empat ruangan koleksi artefak sejarah

Melihat Koleksi Arkeologi Museum Singhasari MalangBeerapa koleksi benda bersejarah yang ada di Museum Singhasari. Dok/istimewa

Area Museum Singhasari sendiri cukup luas. Saat memasuki area halaman museum, pengunjung sudah disambut dengan dua replika arca Prajnaparamita merupakan perwujudan dari Ken Dedes dan arca Hari Hara perwujudan Ken Arok. Setelah masuk ke dalam area museum, maka pengunjung akan mendapati ada empat ruangan utama untuk mendisplay koleksi benda sejarah.

Ruangan pertama dan kedua koleksi replika benda-benda bersejarah hasil pindahan dan beberapa temuan yang didapat. Sementara diruanhan ketiga dan empat koleksi yang didisplay lebih banyak senjata-senjata bersejarah dan beberapa lainnya mulai topeng wayang khas Malang, hingga keris milik Gubernur Jawa Timur kedelapan Soenandar Prijosoedarmo juga ada. 

"Pada ruangan keempat itu juga ada koleksi Arca Mahesa Suramadu dan Durga yang ditemukan di Situs Watugede, Kecamatan Singosari. Lalu juga ada keris - keris dan tombak - tombak kuno juga menjadi koleksi museum," imbuhnya. 

3. Ada satu koleksi yang sangat spesial

Melihat Koleksi Arkeologi Museum Singhasari MalangKondisi museum Singhasari saat ini yang menyimpan berbagai koleksi bersejarah. Dok/istimewa

Dari berbagai koleksi yang ada satu koleksi yang spesial yang sangat dijaga. Koleksi tersebut berupa keris Natah Emas yang tersimpan rapi di museum. Yossy menjelaskan bahwa konon keris tersebut memiliki tuah untuk pesugihan dan memperlancar rezeki. Selain itu juga ada sebuah keris yang dititipkan orang dari Surabaya yang dipercaya memiliki energi mistis. 

"Kalau yang keris Natah Emas itu disebut-sebut bertuah dan dapat membantu usaha manusia. Konon keris tersebut bisa dimanfaatkan untuk kepentingan mendapat uang," sambungnya. 

Baca Juga: Demi Keamanan dan Wisata Edukasi, Monumen Lokomotif Tua Dipoles 

4. Belum memiliki ahli perkerisan

Melihat Koleksi Arkeologi Museum Singhasari MalangMenparekraf, Sandiaga Uno saat berkomuniksi dengan content creator di KEK Singosari. Dok/istimewa

Terlepas dari itu, Yossy menyebut bahwa saat ini pihak .useum tidak memiliki ahli perkerisan. Hal itu membuat perawatan dan penelitian lebih lanjut mengenai keris koleksi itu belum bisa dilakukan. Namun demikian, kedepan pihaknya berencana untuk melakukan kajian keilmuan mulai dari sisi arkeologis hingga kesejarahan. 

"Beberapa keris pusaka ini ada yang dari Kerajaan Singasari hingga Majapahit. Ada satu keris yang memiliki ukiran - ukiran tembusan," pungkasnya.  

Baca Juga: Porang Bakal Dijadikan Wisata Edukasi di Madiun 

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya