Ditemukan 1 Kasus Leptospirosis di Kota Batu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Batu, IDN Times - Dinas Kesehatan Kota Batu mengonfirmasi bahwa ada satu temuan kasus Leptospirosis atau yang lebih dikenal dengan kencing tikus. Kasus tersebut muncul pada periode Januari hingga 15 November 2022.
1. Benarkan temuan tersebut
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batu, drg Kartika Trisulandari tak membeberkan secara rinci siapa dan dari wilayah mana, kasus tersebut. Ia memastikan bahwa temuan tersebut sudah tertangani dengan baik. Pasiej bersangkutan sudah sudah kembali ke rumah.
"Benar ada temuan satu kasus dan sudah sembuh," terangnya Jumat (18/11/2022).
Baca Juga: Penyakit Leptospirosis Ditemukan di Tulungagung, 1 Pasien Meninggal
2. Leptospirosis menyebar melalui urine dan darah hewan
Lebih jauh, Kartika menjelaskan bahwa kencing tikus merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira. Penyebarannya bisa melalui urine serta darah hewan yang terinfeksi. Selain itu, penyakit ini bisa juga menyebar melalui air atau tanah yang sudah terkontaminasi urin hewan yang terinfeksi.
"Beberapa hewan yang menjadi perantara adalah tikus, sapi, babi hingga anjing. Seseorang bisa tertular bisa terkena urine, air bahkan tanah yang terkontaminasi bakteri leptospira," imbuhnya.
3. Minta masyarakat lebih menjaga pola hidup
Meski memiliki tingkat penularan yang cepat, Kartika menyatakan bahwa Leptospirosis juga bisa dicegah. Salah satu caranya adalah dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS). Terutama terhadap lingkungan sekitar, juga saluran air.
"Usahakan ketika melakukan aktivitas di genangan air, menggunakan pelindung. Kemudian juga rutin menjaga lingkungan agar tetap bersih," pungkasnya.
4. Gejala berupa demam tinggi dan flu
Sebagai informasi Lepstospirosis memiliki gejala awal demam tinggi, menggigil, sakit kepala hingga nyeri pada persendian. Kemudian pada tahap lanjutan, seseorang yang terinfeksi akan mengalami gejala lanjutan berupa muntah, nyeri perut, diare dan ruam. Jika tidak diobati, infeksi berpotensi menyebabkan kerusakan ginjal, hati, meningitis, gangguan pernafasan hingga kematian.
Baca Juga: 18 Wilayah Endemis Leptospirosis di Jawa Tengah, Waspadai Gejalanya
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.