Penyakit Leptospirosis Ditemukan di Tulungagung, 1 Pasien Meninggal

Pasien berusia lanjut terpapar Leptospirosis

Tulungagung, IDN Times - Seorang pasien penyakit Leptospirosis di Kabupaten Tulungagung meninggal dunia. Pasien berjenis kelamin laki-laki ini berusia 57 tahun dan merupakan warga Desa Pandansari, Kecamatan Ngunut. Pasien meninggal setelah sempat mendapatkan perawatan intensif selama 3 hari di RSUD dr Iskak. Pihak Dinas Kesehatan setempat sendiri telah mengambil sampel dari hewan yang ada di sekitar rumah korban, untuk mengetahui penyebaran penyakit ini.

1. Sempat dianggap sakit biasa oleh pihak keluarga

Penyakit Leptospirosis Ditemukan di Tulungagung, 1 Pasien MeninggalKepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, dr Kasil Rohmad. IDN Times/ Bramanta Pamungkas

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, dr Kasil Rokhmad mengatakan pasien mengalami sakit sejak 30 Oktober lalu. Pihak keluarga mengira pasien hanya sakit biasa dan baru dibawa ke rumah sakit pada tanggal 4 November. Pihak rumah sakit lalu memeriksa dan melakukan pemeriksaan laboratorium. Hasilnya pasien dinyatakan positif terkena Leptospirosis pada tanggal 6 November. Setelah mendapatkan perawatan intensif pasien meninggal dunia pada 7 November lalu.

"Memang ketika korban di bawa ke RSUD dr Iskak Tulungagung kondisinya sudah berat. Sehingga terlambat untuk dilakukan pengobatan,” ujarnya, Jumat (11/11/2022).

Baca Juga: Pacar Pelaku Pembuangan Bayi di Tulungagung Belum Terungkap 

2. Lakukan pemeriksaan ke keluarga dan tetangga

Penyakit Leptospirosis Ditemukan di Tulungagung, 1 Pasien Meninggalmedicalnewstoday.com

Gejala yang muncul pada pasien ini meliputi demam tinggi, mata merah, kulit berwarna kuning, otot nyeri, kulit ruam dan betis terasa sakit. Tim dari Dinas Kesehatan sendiri telah melakukan pemeriksaan terhadap anggota keluarga lain dan tetangganya. Hal ini dikarenakan penyakit ini menular melalui urine tikus. Hasil pemeriksaan menunjukkan mereka negatif penyakit tersebut.

"Karena penyakit ini adalah menular melalui sarana urine hewan, kami juga sudah lakukan pemeriksaan pada keluarga korban dan tetangga, dan hasilnya negative leptospirosis," tuturnya.

3. Ambil sampel hewan di sekitar rumah korban

Penyakit Leptospirosis Ditemukan di Tulungagung, 1 Pasien MeninggalFoto bakteri Leptospira penyebab penyakit Leptospirosis. (Wikimedia Commons)

Selain itu, pihaknya juga sudah mengambil sampel hewan yang ada disekitar rumah korban. Untuk hasilnya masih menunggu hingga dua minggu kedepan untuk dapat ketehui. Dinas Kesehatan sendiri mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar, serta memperhatikan kebersihan makanan.

"Apabila nanti hasilnya positif, maka kami akan melakukan pemberantasan tikus. Karena pada dasarnya penyakit Leptospirosis, itu berasal dari urine tikus. Apabila urine tikus tercampur makanan itu beresiko terkena Leptospirosis,” pungkasnya.

Baca Juga: 18 Wilayah Endemis Leptospirosis di Jawa Tengah, Waspadai Gejalanya

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya