BPBD Kota Batu Siaga Bencana di Bekas Banjir Bandang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Batu, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD) Kota Batu mulai bersiap menghadapi musim penghujan. Mereka menaruh perhatian serius pada beberapa titik yang berpotensi terjadi bencana. Salah satunya adalah kawasan bekas banjir bandang yang terjadi pada tahun lalu. Selain lokasi itu, ada cukup banyak titik yang menjadi fokus dari BPBD untuk antisipasi bencana alam.
1. Ada 10 titik potensi banjir di Kota Batu
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Batu, Achmad Choirur Rochim menjelaskan bahwa berdasarkan hasil pemetaan yang dilakukan, terdapat 10 titik potensi banjir di Kota Batu pada tahun 2022. Beberapa diantaranya seperti di kawasan Sungai Beru dan Paron. Lalu juga kawasan pemukiman seperti Kelurahan Sisir dan Temas yang dekat dengan aliran sungai.
"Selain itu, ada juga wilayah Bulukerto yang sampai saat ini potensinya masih ada," paparnya Selasa (20/9/2022).
Baca Juga: Banjir Bandang Kota Batu, Satu Orang Hanyut
2. Ada 7 titik rawan longsor
Selain banjir, Kota Batu juga memiliki potensi bencana tanah longsor. Beberapa wilayah seperti Desa Giripurno, Kelurahan Songgojerto hingga Desa Gunungsari merupakan area yang masuk zona rawan longsor. Untuk itu, BPBD memasang 12 unit Early Warning System (EWS) di lereng Gunung Arjuno sebagai antisipasi.
"Kami juga pasang di Desa Sumber Brantas dan Sumber gondok sebagai titik yang rawan longsor," tambahnya.
3. Tambah EWS baru
Terpisah, Kasi Pencegahan dan Kesiap Siagaan BPBD Kota Batu, Gatot Nugroho menambahkan bahwa bahwa ada tambahan EWS. Sedikitnya ada 12 unit EWS baru yang sudah direncanakan akan dipasang pada beberapa titik lokasi berpotensi bencana.
"Untuk tahun ini yang sudah dipasang ada dua yakni di Desa Gunungsari dan Sumberejo. Harganya cukup mahal, satu unit EWS sekitar Rp 106 juta," jelasnya.
4. Perkuat mitigasi dengan desa tangguh
Selain antisipasi dengan alat, BPBD Kota Batu juga mencoba memaksimalkan pencegahan melalui mitigasi masyarakat. Salah satunya dengan membentuk desa tangguh bersama Forum Penanganan Resiko Bencana (FPRB) yang tersebar di setiap desa dan kelurahan. Namun, saat ini masih ada beberapa desa yang belum menjadi desa tangguh.
"Tiga desa yang belum ada di Toringrejo, Mojorejo dan Pendem. Rencananya tahun depan semua akan terbentuk semua," tandasnya.
Baca Juga: Ayah Tiri di Kota Batu Perkosa Anaknya hingga 7 Kali
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.