Korban Pemerkosaan di Jember Sempat Takut Melapor karena Diancam

Pelaku sempat kepergok istrinya, namun bisa berkilah

Jember, IDN Times - Gadis yatim piatu berusia 15 tahun asal Jember, Jawa Timur, yang menjadi korban pencabulan oleh pria berinisial HS (33), warga asal Kecamatan Bangsalsari, sempat mendapatkan ancaman dan intimidasi dari orang ketiga. Karena intimidasi tersebut, saudara korban sempat pikir-pikir untuk melaporkan kasus ini ke polisi.

1. Korban dan kakaknya diancam agar tidak melapor

Korban Pemerkosaan di Jember Sempat Takut Melapor karena DiancamIlustrasi takut/depresi/trauma. (IDN Times/ Agung Sedana)

Kuasa hukum korban, Indi Naida mengatakan sejak kedua orang tua korban meninggal, selama ini korban tinggal dan dirawat oleh kakak iparnya. Sementara kakak kandung korban, sedang merantau ke luar kota untuk bekerja. Korban sudah putus sekolah sejak lama. Semestinya, dengan usianya saat ini ia ada di bangku SMP.

"Korban ini anak yatim piatu dan putus sekolah. Ia tinggal bersama kakak iparnya disini," kata Indi," dikutip pada Jumat (6/10/2023).

Kepada awak media, Indi menjelaskan mengapa kasus pemerkosaan yang terjadi pada 10 September 2023 lalu itu baru diproses dan mencuat belakangan ini. Ternyata saudara dari pihak korban sempat mendapatkan intimidasi dan bentuk ancaman. Intimidasi tersebut membuat kakak ipar korban ciut nyali untuk menuntut keadilan. Sebab itu Indi kemudian membantu mendampingi korban melaporkan kasus tersebut ke Polres Jember pada tanggal 30 September 2023. 

"Ada upaya dari pihak lain yang mencoba mengintimidasi korban ini agar tidak melaporkan. Karena kakak ipar korban ini tidak punya kekuatan akhirnya menyerah," katanya. 

Baca Juga: Dicekoki Miras, Gadis Jember Diperkosa di Hutan Pinus

2. Fakta baru terungkap

Korban Pemerkosaan di Jember Sempat Takut Melapor karena DiancamIlustrasi asusila/kekerasan pada perempuan. (IDN Times/ Agung Sedana)

Indi menyebut, korban dikenalkan oleh dua temannya dengan pelaku melalui media sosial. Selanjutnya, pada tanggal 10 September sekitar pukul 13:00 WIB, korban dibonceng dua temannya itu dan ditinggal di pinggiran jalan. Tak berselang lama, MH datang dan menjemput korban.

Singkat cerita, korban kemudian diajak ke area kebun kopi. Disinilah awal pemerkosaan terjadi. Selanjutnya dibawa ke suatu tempat di Kecamatan Bangsalsari, di situ juga korban diperkosa kedua kalinya. Masih tak puas, lalu di bawa ke kawasan hutan untuk diperkosa ketiga kalinya. Rentetan pemerkosaan tersebut dilakukan di hari yang sama.

"Korban ini diperkosa tiga kali dengan lokasi yang berbeda," katanya.

Indi menyebut, korban sempat di bawa ke rumah MH. Saat itu, ia sempat kepergok oleh istrinya namun MH bisa berdalih. Sebelum ditemukan dalam kondisi yang carut marut, MH sempat mencekoki korban sejumlah pil koplo. Akibatnya, korban menjadi teler dan tak sadarkan diri. Kemudian sekitar pukul 21:00 WIB, korban ditemukan dalam kondisi sempoyongan di hutan pinus. Saat itu, SH juga ikut berpura-pura menemukan korban bersama warga lainnya.

3. Pemerkosaan berencana?

Korban Pemerkosaan di Jember Sempat Takut Melapor karena DiancamIlustrasi pelecehan terhadap wanita. (IDN Times/ Agung Sedana)

Indi menduga, rentetan pemerkosaan yang menimpa korban ini merupakan niat jahat yang sudah direncanakan sebelumnya. Sebab itu, ia meminta agar polisi mengusut tuntas siapa saja yang memiliki peran dalam kasus pemerkosaan tersebut.

"Pemeriksaan sudah dilakukan. Kami menduga kasus pemerkosaan ini sudah direncanakan," katanya.

Secara terpisah, KBO Satreskrim Polres Jember Ipda Dwi Sugiyanto mengatakan sudah memeriksa sejumlah saksi dalam kasus tersebut. Dwi mengatakan, korban saat ditemukan korban dalam kondisi linglung. Kuat dugaan, korban dalam pengaruh miras atau obat-obatan. Saat ini polisi masih melakukan pendalaman atas kasus tersebut.

"Masih dalam proses penyelidikan. Kami masih melakukan pendalaman lagi," katanya.

Baca Juga: Korban Pemerkosaan di Hutan Pinus Jember Kenal Pelaku di FB

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya