900 Hektar Tembakau Terendam Banjir, Petani Jember Rugi Besar

Terancam gagal, padahal sebentar lagi memasuki masa panen

Jember, IDN Times - Puluhan petani tembakau di Jember, Jawa Timur, mengeluh. Mendekati masa panen tambakau, lahan pertanian seluas sekitar 900 hektar terancam gagal panen. Hujan deras sejak Rabu (6/7/2023) hingga saat ini, telah merendam ratusan hektar lahan pertanian tembakau di dua kecamatan.

1. Tinggi banjir hingga 40 sentimeter

900 Hektar Tembakau Terendam Banjir, Petani Jember Rugi BesarLahan tembakau di Jember terendam banjir akibat hujan. (FOTO: Istimewa)

Kepada IDN Times, Pujo Hadi (50), petani Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Wuluhan, mengatakan bahwa sedikitnya ada 5 desa dari 2 kecamatan di Jember yang terancam mengalami kondisi gagal panen. Pujo menyebut, ketinggian air rendaman beragam. Mulai dari 10 sentimeter hingga 40 sentimeter.

Kondisi paling parah ada di lahan tembakau di wilayah sekita hutan. Beberapa tanaman tembakau bahkan sudah terendam sepenuhnya hingga pematang sawah sudah tidak kelihatan lagi.

"Kepunyaan saya sendiri saja 2 hektar yang terendam. Tanaman tembakau kasturi. Saya koordinasi dengan Kablok kurang lebih ada sekitar 900 an hekatar yang terendam air hujan," jelas Pujo.

Baca Juga: Masa Tanam di Banyuwangi Terganggu Hama Bekicot

2. Ancaman kerugian bisa lebih dari 9 miliar

900 Hektar Tembakau Terendam Banjir, Petani Jember Rugi BesarLahan tembakau di Jember terendam banjir akibat hujan. (FOTO: Istimewa)

Mirisnya, banjir ini terjadi menjelang masa panen untuk di beberapa hektar lahan tembakau. Berdasarkan pengalaman Pujo, tanaman tembakau kasturi ini terbilang cukup rentan mati jika terendam air berlebihan. Maka, apabila hujan dan kondisi banjir ini terus menyapu lahan tembakau tersebut, kemungkinan besar Pujo memprediksi petani bisa merugi.

"Dari pengalaman saya begitu, kalau sudah terendam tembakau rentan busuk akar tidak mungkin hidup lagi. Kalau sudah busuk dikatakan gagal panen pastinya," jelasnya.

Pujo merinci, untuk satu hektar lahan tembakau yang dia kelola, kurang lebih dibutuhkan biaya sekitar Rp10 juta. Jumlah tersebut belum terhitung biaya sewa lahan. Apabila dikalkulasi keseluruhan, kerugian ditaksir lebih dari jumlah tersebut.

"Biaya yang masuk itu banyak banget. Itu belum sewa lahan ya, masih seputar biaya benih, tenaga, pengolahan tanah, pupuk dan obat. Kalau gagal panen ya tinggal kalikan saja dengan jumlah keseluruhan yang terendam," jelasnya.

3. Hujan di Jember cukup awet

900 Hektar Tembakau Terendam Banjir, Petani Jember Rugi BesarLahan tembakau di Jember terendam banjir akibat hujan. (FOTO: Istimewa)

Pujo menyatakan, hujan deras mengguyur wilayah Kecamatan Wuluhan dan Ambulu sejak pukul 22:00 WIB semalam. Hujan terus mengguyur hingga pagi hari ini. Hingga berita ini ditulis, Pujo menyebut hujan di sekitar Kecamatan Wuluhan belum sepenuhnya mereda. Dia khawatir, apabila kondisi ini berlanjut ancaman gagal panen bisa menjadi kenyataan.

"Hujan deras sejak semalam hingga subuh tadi. Dilanjut lagi pada pagi ini. Belum lagi ditambah air yang turun dari hutan langsung ke area persawahan. Ini saja sampai sekaran kondisi air belum surut sepenuhnya," jelasnya.

Baca Juga: 5 Wisata Religi di Jember, Selalu Ramai Pengunjung 

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya