Rejeki Nomplok Perajin Omprog Jelang Festival Gandrung Sewu Banyuwangi

Senangnya, untung hingga puluhan juta rupiah

Banyuwangi, IDN Times – Di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, setiap tahunnya selalu diadakan Festival Gandrung Sewu. Festival ini melibatkan banyak penari gandrung dari berbagai usia. Di balik megahnya festival ini, rupanya membawa kebahagiaan tersendiri bagi Hidayatur Rohman (25), salah satu perajin omprog gandrung atau hiasan kepala yang dipakai oleh para penari.

1. Pesanan meningkat tiga kali lipat, kewalahan memenuhinya

Rejeki Nomplok Perajin Omprog Jelang Festival Gandrung Sewu Banyuwangiilustrasi order, pesanan (freepik)

Perajin omprog gandrung asal Dusun Kedaleman, Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi ini mengaku mendapatkan banyak orderan sejak bulan Agustus lalu. Menurutnya, pesanan yang masuk meningkat hingga tiga kali lipat ketimbang bulan sebelum diadakan Festival Gandrung Sewu. Ia bahkan sampai kewalahan mengatasi banjir rejeki tersebut.

“Pesanan sudah mulai Agustus, kurang lebih dua bulan ini ada 9 atau 11 omprog gandrung saya yang sudah terjual,” kata pria yang akrab disapa Dayat itu, Sabtu (16/9/2023).

Baca Juga: Cerita Penari Gandrung, Antre Rias Sejak Subuh agar Tampil Memukau

2. Selain orderan, juga banyak servisan masuk

Rejeki Nomplok Perajin Omprog Jelang Festival Gandrung Sewu BanyuwangiDayat, pengerajin omprog gandrung Banyuwangi (istimewa)

Kondisi ini menurut Dayat sangatlah berbanding terbalik saat masa pandemi Covid-19 lalu. Selain mengaku banjir orderan, Dayat juga mengaku dibuat kelimpungan banyaknya orang yang ingin memperbaiki omprog mereka, seperti dicat ulang atau diperbesar ukurannya.

Sementara itu, Dayat sendiri menarik tarif sebesar Rp500 ribu hingga Rp800 ribu untuk omprog gandrung buatannya. Harga ini tergantung request dari pelanggannya soal bahan dan kesulitan ukiran yang dibuatnya.

“Jadi banyak juga yang ingin servis atau perbaikan untuk omprog, seperti dicat ulang atau diperbesar omprognya. Saya juga memberikan garansi 1 tahun untuk gratis servis seperti yang ingin mengecat ulang ataupun ingin membesarkan ukuran omprog,” sambung Dayat.

3. Sejak SMP belajar otodidak

Rejeki Nomplok Perajin Omprog Jelang Festival Gandrung Sewu Banyuwangiilustrasi belajar, buku (freepik)

Terlepas dari hal tersebut, Dayat sendiri rupanya sudah lama berjulan omprog. Ia mengaku telah belajar membuat omprog secara otodidak sejak usianya masih belasan tahun, atau lebih tepatnya saat ia masih kelas 1 SMP. Berbekal omprog yang dia pinjam, ia kemudian mencoba untuk membuat omprognya sendiri.  

Selain membuat omprog, Dayat rupanya juga mahir dalam membuat kostum BEC sejak ia di bangku SMA. Bahkan, ada banyak orang yang sudah menjadi langganan setiap tahunnya untuk membuat kostum BEC kepadanya. 

“Awalnya buatkan omprog gandrung untuk anak tetangga hingga akhirnya dari mulut-kemulut banyak yang ingin pesan,” pungkasnya.

Baca Juga: 6 Sanggar Tari di Banyuwangi, Tempat Belajar Menari Gandrung

Agung Sedana Photo Community Writer Agung Sedana

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya