Antisipasi Kebakaran, Pengelola Alas Purwo Waspadai Dupa hingga Rokok

Kawasan ini tetap ramai dikunjungi meski di malam hari

Banyuwangi, IDN Times - Kebakaran hebat melanda kawasan Gunung Bromo dalam beberapa hari terakhir. Kondisi ini pun menjadi alarm bagi Balai Taman Nasional Alas Purwo Banyuwangi. Jika tak ada antisipasi khusus, bukan tak mungkin kebakaran serupa bakalan terjadi di Alas Purwo. Mereka kini mewaspadai segala macam aktivitas yang bisa memicu munculnya api, termasuk aktivitas ritual seperti membakar dupa dan putung rokok.

1. Waspadai aktivitas bakar dupa

Antisipasi Kebakaran, Pengelola Alas Purwo Waspadai Dupa hingga RokokMembakar dupa. (pixabay)

Kepala Seksi Pengelolaan Wilayah I, Noviyani Utami mengungkapkan kekhawatiran tersebut. Menurutnya, faktor human error menjadi atensi utama yang harus diwaspadai saat ini. Apalagi, di kawasan yang dikenal sebagai taman supranatural ini kerap dijumpai dupa yang disulut di bawah pepohonan. Meskipun sejauh ini tidak ada kasus yang muncul karenanya, namun Noviyani tetap mewaspadainya.

"Tentu ini menjadi atensi kami saat ini. Sejumlah upaya pencegahan kita lakukan. Ada beberapa hal yang kita waspadai seperti penggunaan api di kawasan hutan. Termasuk kebiasaan merokok dan lainnya," ungkap Novi, Kamis (14/9/2023).

Baca Juga: 4 Wisatawan yang Hilang di Alas Purwo Ditemukan

2. Siagakan petugas piket 24 jam

Antisipasi Kebakaran, Pengelola Alas Purwo Waspadai Dupa hingga RokokIlustrasi kebakaran. (pixabay)

Untuk mengantisipasi kebakaran, pihaknya telah membuat kalender piket selama 24 jam penuh. Ini dilakukan karena area Alas Purwo diketahui masih sering dikunjungi wisatawan meskipun saat malam hari. Tak jarang dari para rombongan memutuskan untuk menginap hingga berhari-hari untuk berbagai kepentingan seperti menggelar ritual.

"Piket selama 24 jam secara bergantian. Selain itu ada petugas patroli yang rutin mengecek kondisi di lokasi-lokasi yang dituju orang," katanya.

Selain kepada pengunjung upaya sosialisasi juga dilakukan kepada masyarakat sekitar. Petugas juga membuat sebuah sekat bakar berupa hamparan yang dibuat untuk mencegah kebakaran meluas. Sekat bakar ini sudah dibuat mencapai radius 20 kilometer.

"Kita juga membuat sekat bakar kurang lebih ada 20 kilo panjangnya. Membujur di jalur rawan titik api," ungkapnya.

3. Hutan belantara Alas Purwo sulit diakses, sekali terbakar bakal susah memadamkannya

Antisipasi Kebakaran, Pengelola Alas Purwo Waspadai Dupa hingga RokokIlustrasi kebakaran. (istockphoto)

Kawasan Taman Nasional Alas Purwo Banyuwangi ini sebenarnya juga sempat mengalami ebakaran hebat. Kebakaran tersebut terjadi selama berhari-hari dan menghanguskan sekitar 263 hektare lahan dan vegetasi yang ada. Menurut catatan BPBD setempat, kebakaran terjadi sejak hari Jumat 29 November 2019. Titik api pertamakali diketahui di zona inti Alas Purwo.

Hutan raya Alas Purwo yang tidak bisa dijamah sepenuhnya membuat petugas kesulitan melakukan pemadaman. Saat itu petugas pemadam tidak berkutik karena terhalang rimbunnya hutan bambu yang masih alami. Pemantauan hanya bisa dilakukan menggunakan helicopter saja, sedangkan untuk prosedur kebencanaan tidak bisa dilakukan.

Baca Juga: 6 Tips Menjelajah Hutan Alas Purwo Banyuwangi Tanpa Takut Tersesat 

Agung Sedana Photo Community Writer Agung Sedana

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya