2. Sudah pasang rambu peringatan

IDN Times/Mohamad Ulil Albab

Kawanan banteng memang sering melintas di kawasan itu. Oleh sebab itu, pihak TNAP juga sudah memasang rambu peringatan, persisnya di sekitar Curah Jeru, sebelah selatan Dusun Kutorejo, Desa Kalipait. Tujuannya agar masyarakat yang melintas di sana lebih berhati-hati.

Dalam rambu peringatan tersebut, tertera arahan agar pengendara melaju maksimal 40 km/ jam.

Baca Juga: Penipu Catut Nama Bupati Anas, Pemkab Banyuwangi Minta Warga Hati-hati

3. Diduga terinjak kawanan banteng yang tertinggal di belakang

pexels.com/Ingo Joseph

Tak hanya tertabrak, diduga kuat Sunarto juga terinjak oleh kawanan banteng yang tertinggal di belakang. Hal itu tampak dari adanya luka memar dan lecet di beberapa bagian tubuh korban.

“Banteng itu kan biasanya rombongan, nah yang belakang itu kan kalau ada kejadian biasanya lari toh, jadi mungkin terinjak (kawanan) yang belakang. Menurut ceritanya begitu,” ujar Wahyudi.

4. Kawanan banteng mencari makan saat musim kemarau

IDN Times/Istimewa

Sementara itu, Rindi Suwito (30), warga Desa Kalipait mengatakan, kawasan Curah Jeru memang sering dilintasi kawanan Banteng. Terutama saat dini hari, menjelang pagi.

"Itu kan kejadiannya pas pukul 05.00 WIB, warga ramai membicarakan itu. Di situ memang sering ada gerombolan banteng yang menyeberang dari perbatasan kawasan Perhutani menuju TNAP," kata Rindi.

Rindi menambahkan, sejak remaja dirinya memang kerap melihat banteng yang melintas di jalanan yang dilalui warga. Menurutnya, banteng-banteng tersebut biasa mencari makan di area Perhutani.

"Setiap musim kemarau saya sering melihat banteng menyeberang, terutama saat pagi hari. Jadi banteng-banteng itu mencari makan mulai jam 12 malam di kawasan perhutani. Biasanya makan kulit pohon dan rebung. Kemudian kembali ke taman nasional sebelum matahari terbit, jadi itu kawasan perlintasan banteng"

Baca Juga: Bergelut dengan Banteng, Olahraga Berbahaya Yang Berkembang di China