Pemkot Surabaya Teken Kerjasama dengan Prancis di Bidang Pendidikan

Salah satunya pertukaran pelajar

Surabaya, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan menjalin kerjasama dengan Pemerintah Prancis di bidang pendidikan. Hal itu dispaimpaikan saat Duta Besar (Dubes) Prancis untuk Indonesia, Timor Leste, dan ASEAN, Fabien Penone berkunjung ke Gedung Balai Kota, Senin (16/10/2023) kemarin.

Sekda Kota Surabaya, Ikhsan mengatakan, salah satu bentuk kerjasama yang sudah dilakukan adalah pertukaran pelajar. Kini, sejumlah pelajar asal Prancis tengah studi di Universitas Airlangga (Unair) dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). 

Mahasiswa asal Prancis yang tengah studi di Surabaya ini diharapkan bisa membawa ilmu bermanfaat dan menjadi duta budaya Indonesia di lingkungannya. “Kami berharap, nanti ketika datang lagi ke Surabaya, lebih banyak lagi mengajak keluarga dan temannya untuk belajar di Kota Surabaya,” ujar Ikhsan. 

Ia menambahkan, tak hanya pertukaran mahasiswa dan mahasiswi, akan tetapi ke depannya Prancis dan Kota Surabaya bisa menjalin pertukaran dosen. “Sehingga kemudian akan lebih banyak lagi pertukaran mahasiswa dan dosen, dengan begitu ilmunya yang akan sama antara Surabaya dengan Prancis,” imbuhnya. 

Di samping itu, Dubes Prancis untuk Indonesia, Timor Leste, dan ASEAN Fabien Panone mengatakan, ia sangat senang bisa kembali ke Kota Surabaya. Pertemuan kali ini untuk menindaklanjuti kerjasama di bidang pendidikan, khususnya di sektor universitas, saintifik, dan pertukaran mahasiswa di Kota Surabaya yang dibahas bersama dengan Wali Kota Eri Cahyadi pada pertemuan sebelumnya di Balai Kota. 

Menurut Fabien, hubungan bilateral Indonesia dan Prancis saat ini kian erat. Karena, pada saat ini Indonesia merupakan salah satu negara yang menjadi prioritas bagi Prancis untuk menjalin hubungan kerjasama. Setidaknya ada empat alasan, yang pertama adalah berkenaan dengan ekonomi, kreatifitas dinamis, dan kekuatan demokrasi. 

“Alasan yang kedua adalah, pentingnya dari segi wilayah khususnya di ASEAN dan pentingnya peranan Indonesia di dalam ASEAN. Alasan ketiga adalah konteks tekanan geopolitik lokal, dan keempat yakni permasalahan global yang dapat dipecahkan bersama antara Indonesia dan Prancis,” papar Fabien. 

Fabien menambahkan, pada 8 November 2023 mendatang juga akan ada penyelenggaraan pameran pendidikan tinggi Eropa di Kota Surabaya. Dia berharap, pada momen tersebut bisa menjadi awal mula pertukaran mahasiswa Indonesia, khususnya Kota Surabaya di universitas-universitas Eropa. 

“Institut Francais Indonesia (IFI) khususnya di seluruh jaringan kami di Indonesia, khususnya di Surabaya, juga membantu dalam hal informasi yang bisa dimanfaatkan oleh seluruh mahasiswa Indonesia yang berada di sini,” pungkasnya. 

Baca Juga: Jatim Bakal Kerja Sama dengan Prancis, Soal Ekonomi hingga Pariwisata

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya